Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Hermeneutika Gadamer dan Neoplatonisme (II)

9 Agustus 2022   18:38 Diperbarui: 9 Agustus 2022   18:44 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesatuan pemahaman dan penafsiran tidak lain adalah kesatuan spekular yang sama dari keberadaan dan penyajian dirinya yang terbentang dalam bidang pengalaman hermeneutik yang luas. pemahaman interpretatif mencakup semua mobilitas keberadaan manusia dalam keterbatasannya. 

Kesatuan pemahaman dan penafsiran tidak lain adalah kesatuan spekular yang sama dari keberadaan dan penyajian dirinya yang terbentang dalam bidang pengalaman hermeneutik yang luas. pemahaman interpretatif mencakup semua mobilitas keberadaan manusia dalam keterbatasannya. 

Kesatuan pemahaman dan penafsiran tidak lain adalah kesatuan spekular yang sama dari keberadaan dan penyajian dirinya yang terbentang dalam bidang pengalaman hermeneutik yang luas.

Apa yang menentukan dan memungkinkan interpretasi adalah presentasi diri dari keberadaan apa adanya, yang dalam kekayaannya yang tak terbatas terjadi secara berbeda setiap waktu; keterbatasan manusia dengan demikian selalu terbuka untuk pemahaman baru tentang keberadaan yang tak terbatas dari apa adanya. 

Jika kita juga mempertimbangkan  presentasi yang berjalan melalui waktu ini terbentang dalam berbagai modalitas perpaduan cakrawala bahasa dan budaya, kita dapat membayangkan keragaman gambar tanpa akhir di mana makhluk yang menampilkan dirinya meningkat. 

Karena itu adalah keberadaan dari apa yang ada, bukan subjektivitas atau kehendak apa pun, yang, ketika diberikan dalam bahasa, ditafsirkan, yaitu, disajikan setiap kali dengan cara yang berbeda dalam demonstrasi yang selalu menghilang di balik apa yang disajikan.

lanjut ke III__

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun