Bagi Kant, akal manusia itu sendiri praktis dan dapat diberikan hukum universal (hukum moral). Dengan sendirinya, itu berarti menjadi otonom dalam arti tidak mencari prinsip dari siapa pun selain dirinya sendiri. Dengan kata lain, akal dapat (menyebabkan) menciptakan hukum yang mengatur diri sendiri dari dalam diri sendiri, terlepas dari pengalaman individu (ini disebut apriori). Â Â Â
Anda dapat melihat  pandangan moral dan rasional ini adalah dasar dari martabat dan kebebasan = otonomi kepribadian yang kita terima begitu saja. Diketahui kehidupan Kant di paruh kedua hidupnya didasarkan pada rutinitas harian yang teratur dari bangun tidur hingga tidur. Pada hari Kant, saya bangun pagi-pagi sekali, melakukan penelitian di rumah, memberikan kuliah di universitas, pulang ke rumah, mengadakan pesta makan malam dengan orang-orang, dan selalu berjalan-jalan pada waktu yang ditentukan.
Ada  anekdot  orang-orang melihat Kant dan memperbaiki jarum jam karena waktu berjalannya sangat akurat. Namun, suatu hari, Kant dilaporkan lupa berjalan-jalan setelah membaca buku Jean-Jacques Rousseau "Emile", tetapi penelitian terbaru menunjukkan  itu dekat dengan legenda urban. Namun, Kant sendiri mengakui pengaruh Rousseau. "Emile" adalah sebuah novel yang mengambil kehidupan seorang anak laki-laki Emile dari bayi hingga remaja dan menjelaskan jenis pendidikan apa yang harus dilakukan menurut setiap periode.
Kant menggambarkan kegembiraan dan keterkejutan membaca "Emile" dalam risalahnya "Pengamatan Emosionalitas antara Kecantikan dan Kebangsawanan ", dengan mengatakan , "Saya ... membenci orang-orang berpangkat rendah yang tidak tahu apa-apa. Rousseau membuat kesalahan saya. Mengoreksi saya; melankolis yang menyilaukan menghilang dan saya belajar untuk menghormati manusia ." Bagi Kant, perjumpaan dengan "Emile" begitu hebat sehingga mendorong perubahan 180 derajat dalam pemahaman tentang kemanusiaan.****