Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Itu Cita-Cita Hidup "Para Pertapa"?

8 Mei 2021   14:36 Diperbarui: 8 Mei 2021   14:45 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu  Cita-cita Hidup  Para Pertapa? tulisan ke [1]

Asketis atau asketisme atau  {para pertapa] adalah sebuah tindakan matiraga yang disokong oleh rahmat  Tuhan untuk mengejar kesempurnaan diri secara iman dengan mengikuti teladan  supaya semakin serupa dengan teladan dalam agama-agama. 

Kata "asketisme", adalah ungkapan yang diturunkan dari kata kerja Yunani "askein" atau  'praktik'. Sejak zamanYunani Kuna kata "askein", ini telah merujuk pada praktik dalam konteks pelatihan diri untuk motivasi religius atau filosofis. Tujuannya untuk mencapai kebajikan, keterampilan, pengendalian diri dan penguatan karakter. Makna kata "asketisme" disebut "para pertapa"

Pertapa adalah orang-orang yang telah berkomitmen pada bentuk kehidupan yang ditentukan oleh praktik pertapaan yang dipilih secara permanen. 

Banyak pertapa memiliki teks tertulis di mana cara hidup mereka disajikan, seringkali diidealkan dan diprmomosikan. Dalam penelitian baru-baru ini, lintas budaya untuk mendefinisikan asketisme dibahas, termasuk definisinya sebagai "program disiplin diri dan penyangkalan diri   sebagian sistematis terstruktur. 

Para pertapa yang digunakan ketika sukarela   dipraktikkan untuk tujuan mencapai tujuan yang lebih tinggi-nilai atau dalam teks Jawa Kuna hasil riset saya menyebutkan sebagai Keutamaan pada Filsafat MKG (Manunggaling Kawula Gusti).  Filsuf Austria pernah menyatakan "fenomena asketisme"  berdasarkan fungsionalitas murni di bawah istilah "menghindari kesenangan". Baginya "ciri dasar budaya kontemporer".

Lalu bagimana dokrin mental atau moral yang menjadi latar belakang Para Pertapa ini mampu dijselakan dalam konteks kritik makna yang menjadi "motivasi melatar belakanginya dalam kajian filsafat Moral? Dimana pelatihan pertapa mencakup disiplin baik dalam hal berpikir dan kemauan dan dalam hal perilaku. Ini termasuk, di satu sisi, praktik terus-menerus dari kebajikan atau keterampilan yang diinginkan, di satu sisi, dan, di sisi lain, penghindaran dari segala sesuatu yang dipercaya oleh pertapa menghalangi jalan untuk mencapai tujuannya.

Titik awalnya adalah asumsi  gaya hidup yang disiplin membutuhkan pengendalian pikiran dan dorongan. Dan Efek yang paling terlihat pada kehidupan adalah penolakan sukarela pada kenyamanan dan kesenangan tertentu yang dianggap pertapa sebagai penghalang dan tidak sesuai dengan cita-cita hidupnya. 

Sebagian besar waktu, pembebasan tersebut terutama memengaruhi benda materi ekonomi, uang, jabatan, kekusaaan, pernikahan bahkan pada kehidupan seksualitas. 

Selain itu, ada langkah-langkah untuk latihan fisik dan mental,  latihan untuk menahan rasa sakit, haus, lapar, dan penderitaan. Ada orang menggap kaum selibat termasuk dalam golongan ini (biarawan, biarawati, para biksu Budha, Mahatma Gandhi, Bunda Theresa, Mandela, Dalai Lama, dll] atau musafir para pengembara kehidupan untuk menolak nilai-nilai kebendaan duniawi ini.

Pada tulisan di Kompasiana ini, saya meminjam rerangka pemikiran Nietzsche.  Adalah Friedrich Nietzsche di awal risalah ketiga bukunya  The Genealogy of Morals pertanyaan: "Apa cita-cita asketik atau cita-cita para Pertapa?"   Ini adalah  ama sebagai tantangan untuk menjawab pertanyaan ini pada Nietzsche menggunakan contoh. Fokus di sini harus pada interpretasi pepatah kelima dari risalah ketiga, karena ini mewakili pentingnya cita-cita asketis bagi seniman dan filsuf untuk cita-cita para Pertapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun