Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Pesan Filsuf Untuk Mas Gibran Rakabuming Raka?

18 Januari 2021   13:22 Diperbarui: 18 Januari 2021   13:27 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Penulis_ 2020

Apa pesan Filsuf Untuk Mas Gibran Rakabuming Raka?-

Berita yang saya kutip dari Kamis, 14 Jan 2021 21:23 WIB

__ Setelah dinyatakan unggul dalam rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Solo 2020, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa akan segera ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo terpilih. Penetapan dilakukan pada 21 Januari 2020. Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, membenarkan pihaknya telah menjadwalkan agenda penetapan Gibran-Teguh sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo terpilih tersebut. Penetapan dilakukan di Swiss-Belhotel Gilingan, Solo. (sumber  Bayu Ardi Isnanto -- detikNews_Kamis, 14 Jan 2021 21:23 WIB)_

Sekali lagi selamat pada mas Untuk Mas Gibran Rakabuming Raka. Semoga Amanah, dan dapat menjadikan semuanya demi kebaikan martabat manusia terutama warga Solo dan sekitarnya;

Tulisan ini adalah kilas balik sumbangan pemikiran para filsuf Yunani tentang hakekat menjadi seorang pemimpin dikaitakan dengan kondisi kekinian. Saya meminjam rerangka pemikiran Platon atau Plato  pada buku "The Republic" yang telah menjadi acuan kajian theoria  tentang kepemimpinan melalui diskusi tentang kehidupan sipil dan politik di Polis atau negara kota Yunani. "The Republic"  membahas pentingnya makna keadilan, mengembangkan rerangka tentang hakikat kepemimpinan dalam sebuah negara atau Kota yang ideal.

Ide utama Platon pada buku tersebut adalah menginginkan " The King of Philosoper" atau adalah Filsuf sebagai pemimpin dalam artian mampu menerapkan 4 pilar utama. Kebajikan dan kebaikan adalah kunci pandangan Platon tentang kepemimpinan sebagai seni memerintah. Para pemimpin dapat mencapai 4 pilar utama:

  • Ke (1) Prudence sebagai tindakan bijak
  • Ke (2) Keadilan sebagai tindakan berbuat adil
  • Ke (3) Temperance sebagai Keutamaan moderasi keinginan dan kesenangan
  • Ke (4) Keberanian (sebagai ketabahan / ketahanan)

Pempimpin yang "baik" mengacu tujuan akhir untuk memperoleh pengetahuan, diwujudkan dalam tindakan berdampak untuk menambah kegunaan dan nilai bagi orang lain atau warga negara.

Platon tidak puas dengan penguasa yang tidak memiliki pengetahuan dan kekuatan moral (virtue) untuk bertindak sesuai dengan kebaikan bersama;  dengan kata lain, penguasa yang dimotivasi oleh kepentingan pribadi bukanlah pemimpin yang kuat. Sebaliknya, Platon mengusulkan negara harus diatur oleh "pencinta kebijaksanaan", sesuai makna pada arti dari kata Yunani, filosofia.

Kepemimpinan adalah tugas raja filsuf yang memperoleh teknik dan keterampilan untuk seni memerintah. Sebuah negara ideal, kata Platon, "tidak akan pernah bisa tumbuh menjadi kenyataan" sampai "filsuf menjadi penguasa di dunia ini mampu mengkontemplasikan nilai-nilai tersebut ("pencinta kebijaksanaan"). Maka kata kunci menjadi pemimpin adalah "pencinta kebijaksanaan", untuk mencapai masyarakat  pada eudaimonia " ("kebahagiaan");

Hanya filsuf yang secara moral dan intelektual cocok memiliki  "pencinta kebijaksanaan", untuk dapat disebut memiliki "kompetensi" memerintah dan memimpin. Secara moral karena mereka tertarik dan memiliki hasrat untuk kebenaran dan pembelajaran, sementara tidak menunjukkan minat pada godaan untuk mendapatkan kekuasaan sebagai sarana belaka memperoleh keuntungan pribadi atau kelompoknya. Secara intelektual karena mereka mampu memperoleh pengetahuan tentang bentuk - bentuk kebajikan, keindahan, dan kebaikan yang ideal.

___** Lalu apa implikasi dan saran ini dikaitkan dengan terpilihnya Mas Gibran Rakabuming Raka sebagai Walikota solo atau semacam inkarnasi dan berpotensi untuk menghasilkan "kepemimpinan Nasional Indonesia?**__

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun