Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kucing, Monyet, Codot

26 Maret 2020   17:39 Diperbarui: 26 Maret 2020   17:41 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing, Monyet, Codot | Dok. pribadi

Kucing, monyet,  codot  sakit dan sekarat
di ranjang kematian berbaring
tidak ada yang sedih
tidak ada yang menangis
Mereka makan, minum, dan bergembira
menanyakan pertanyaan;
Apakah lebih murah membakar atau mengubur?
Kucing, monyet,  codot  bilang;
'panggil dokter! '
' monyet,  sakit, monyet,  sekarat! '
Mereka memanggil guru agama
untuk menyemprotku dengan kabut suci,
untuk membuat kucing, monyet,  codot  siap untuk kehidupan selanjutnya
Mereka tidak ingin kucing, monyet,  codot  terlibat perselisihan lagi.
Kucing, monyet,  codot  bilang;
' panggil dokter! '
' monyet,  sakit, monyet, sekarat! '
Mereka berkata;
'Wasiat dan wasiat terakhir  
dimana itu bersembunyi?
Sekarang semua sekarat,
Kucing, monyet,  codot  tidak pergi membutuhkan semua uang itu.
Kucing, monyet,  codot  akan berada di surga
Ada sungai susu dan madu! '
Kucing, monyet,  codot  bilang;
'Kucing, monyet,  codot  mengajukan lebih baik sekarang!
Kucing, monyet,  codot  tidak sakit, kucing, monyet,  codot  tidak sekarat
untuk mengambil makanan enak, berhenti berusaha.
Kucing, monyet,  codot  akan menggali keluar dari lubang,
Kucing, monyet,  codot  akan pergi berbelanja dan menghabiskan semuanya.
Kucing, monyet,  codot  sendiri akan memiliki hutan baru
Untuk merayakannya, kucing, monyet,  codot  akan merokok cerutu diatas bambu
Kucing, monyet,  codot  akan pergi berlibur dan minum dengan terompet  
Ketika kucing, monyet,  codot  kembali, kucing, monyet,  codot  akan mulai menangis.
Semua berakhir  tidak suka susu dan madu
bergabung dengan pasukan abu-abu menuju neraka kekal para binatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun