Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang filsuf terkenal, "Karakterisasi umum paling aman dari tradisi filsafat Eropa adalah bahwa ia terdiri dari serangkaian catatan kaki untuk Platon". Â Alfred Whitehead mungkin tidak melebih-lebihkan. Â Banyak kesimpulan yang disajikan di Republik mungkin, dengan dua setengah ribu tahun belakang,Â
Tetapi metodenya untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan itu, dengan proses yang tepat dari pencarian langkah-demi-langkah yang jujur dan hati-hati demi jawaban-jawaban absolut, telah, dan tetap, satu-satunya ciri pembeda besar dari cara berpikir orang Eropa. Â
Ini mendasari pencarian mustahil untuk kesempurnaan yang telah memunculkan ilmu pengetahuan, politik, psikologi, pendidikan Eropa dan banyak kegelisahannya. Â Ini sangat kontras dengan satu-satunya pendiri-filsuf besar dunia, Konfusius , yang cinta harmoni dan kepastian tradisi membangun masyarakat yang sangat berbeda.
Socrates, filsuf jalanan Athena yang suka berperang, menolak untuk menulis apa pun. Â Oleh karena itu diserahkan kepada muridnya Platon untuk merekam banyak diskusi, dimana Republik adalah satu. Â
Ini disajikan sebagai dialog antara Socrates dan, antara lain, Glaucon, adik tirinya Platon, dan Thrasymachus, salah satu guru retorika dan persuasi paling terkenal 'Sofist' yang menikmati popularitas semacam itu di Athena pada tahun 400BC. Â Kita tidak dapat mengetahui mana dari ide-ide yang disajikan di sini yang benar-benar dari Socrates, dan mana yang merupakan revisi ideal Platon, tetapi kebanyakan dari kita dapat melihat sebagian besar dari apa yang kita miliki sekarang di dalamnya.
Republik ditulis dalam bahasa Yunani, bahasa yang agak berbeda dari bahasa Inggris, membuat banyak ide Sokrates sangat sulit untuk diterjemahkan. Â Beberapa kata rumit dimasukkan dalam teks, dicetak dalam tanda kurung {techne}.
Arete: Kesesuaian dengan atau untuk tujuan, diterjemahkan di sini sebagai 'kebaikan' atau 'keunggulan' keutamaan
Dikaiosuene: Tema sentral Republik, diterjemahkan di sini sebagai 'melakukan yang benar' atau 'keadilan' atau 'moralitas'
Episteme: Sains, pengetahuan dan cara memperolehnya;
Dewa atau dewa: Platon merujuk pada 'dewa' 'Dewa' dan 'dewa' yang tampaknya tanpa perbedaan. Â Sangat mungkin, bersama dengan sebagian besar rekan-rekannya, ia percaya pada satu tuhan tertinggi bersama dengan banyak kekuatan spiritual lainnya yang dapat digambarkan sebagai tuhan yang lebih rendah.
Goeteuo: 'Untuk mengucapkan mantra' atau 'penyihir' kadang-kadang diterjemahkan sebagai 'propaganda', saya telah mengatakan 'untuk menghilangkan semangat'
