Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ruang Hening.....

25 Februari 2020   21:30 Diperbarui: 25 Februari 2020   21:28 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang hening. Dokpri

Dengan mengandaikan hidup manusia seperti permainan wayang maka;

1.  Tanpa kita sadari hidup ini sama dengan bunyi gendhing gamelan yang ditabuh dari kejauhan tanpa mampu ditangkap oleh indra kita. Kita semua sebagai manusia dimainkan oleh dalang "takdir" masing masing kita entah sebagai punakawan, entah sebagai togog, atau sebagai semar dengan pandawa lima. Maka munculah karakter umat manusia dalam theater bayang bayang yang tak mampu kita kenali dan kita pahami; dan tak mampu dijawab dengan pertanyaan apaapun, unik dan khas.

2.  Ketika ada kicawuan burung, debu tanah bergerak,  suara angin menerpa pohon, dedaunan, bunga berkembang dan layu,  itu adalah sama dengan bunyi dan gerak bunyi gamelan saron, bonang penerus sehingga memunculkan harmoni kehidupan umat manusia yang tak mampu dikenali dengan bahasa dan sastra serat Widya Tomo, tetapi ada rasa dan suara tanpa rupa yang menggerakkan kita semua menjadi suatu tragedi vs harmoni sebagimana simbol candi Prambanan Siswa, Brahmana, dan Wisnu mewujudkan perjalanan manusia pada alam wasono, alam madyo, dan alam purwo sebagai misteri tak mampu dikatakan dengan mudah dan gampangan dalam kecerobohan;

3.  Ada banyak hal dan banyak peristiwa  yang tak mampu kita kenali, tidak mampu kita sadari,  tak mampu kita hadapi, tak mampu kita jalani, sehingga aku memilih kata "Bungkam" memberikan diriku lentur seperti air menerabas batu dan kerikil tajam supaya bisa lulus mencapai telos kebahagian dan panggilan hidupku.

Aku membutuhkan "Ruang Hening" suatu kehidupan yang tak mampu dikenakan oleh bahasa. Kehidupan kita digerakkan oleh daya Kosmis yang tidak mampu kita pahami seluruhnya, tak mampu kita kontrol, tak mampu kita prediksi dan pada saat itulah maka "suasana batin" yang kosong dalam bahasa kamus harus hadir,

Aku memilih ruang hening, hanya bisa memilih kata ke 999 dengan  kata "andaikan";  iya mengandaikan semua hal dan kebahagianku ada disana; tidak ada seorang manusia yang mampu membatalkannya dan mencuri kebahagian hidupku. Aku menjadi manusia otentik.

Ruang hening dengan "berandai-andai" dalam kekosongan atau Jawa Kuna (Indonesia Lama) menyebutnya "Ngesti Suwung". 

Membiarkan diriku dalam kekosongan sehingga bahasa lain yang masuk dalam jiwa menciptakan pemahaman baru yang melampaui.

Herakleitos terus berseru "yang satu itu banyak". Banyaknya kualitas kualitas yang bisa diamanti sama sekali bukan esensi esensi  juga bukan diciptakan oleh indra kita. Dunia adalah permanian Zeus atau dalam istilah fisikanya, dunia adalah permainan "Wisanggeni" dengan dirinya sendiri, hanya dalam artian ini lah satu sekaligus adalah banyak.

 Semua hal empiris menipu akibat gagalnya indra kita mendengar bunyi Gamelan dari kejauhan yang mengalami kontradiktif sebagai daya energi vital pada seluruh alam semesta.

Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun