Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tulisan untuk "Mbah Ukik"

5 Februari 2020   14:34 Diperbarui: 5 Februari 2020   14:55 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan Untuk Mbah Ukik, [dokpri]

Tulisan ini saya persembahkan buat Mbah Ukik  punggawa Kompasiana. Alasannya tidak ada, ini hanya permainan seni dan alam semesta saja, tidak ada maksud apa apan. Mudah-mudahan berkenan, dan mohon maaf jika ada salah kata, dan ucapan;

Menurut anda apa kira-kira problem utama pada Masyarakat Modern sekarang ini? Tidak mudah menjawabnya, tentu diperlukan kajian, dan penelitian yang mendalam. Penelitian yang dimaksud bisa dalam bentuk fakta data empiric, tetapi bisa juga belajar dari sejarah atau kajian literature yang memberikan jawaban pada problem tersebut;

Masyarakat modern dan ekonomi kekinian dibangun pada dasar konflik kepentingan, dan akibatnya menimbulkan kesalahpahaman. Maka tema "kesalahpaham" adalah penyebab yang diduga kuat Problem Masyarakat Indonesia;

Apa itu kesalahpahaman; antara atasan dengan bawahan, antara pemimpin dengan masyarakat, antara satu agama dengan agama lainya; antara warga Negara, antara laki-laki dan perempuan, dan pembeli dengan penjual, antara suku A dengan Suku B, antara penegakkan hukum dengan Sunda Empire,  dan seterusnya;

Penyebab utama kesalahpahaman; atau tanpa ada pemaham yang berlaku umum atau saya sebut pemahaman bersama-sama yang mendahuluinya. Dan cara memahami pada kasus ini tidak bisa dilakukan secara spontan, tetapi memerlukan pemahaman dengan upaya;

Dan pemahaman upaya tidak terbuka dalam masyarakat, sehingga masyarakat hanya terbiasa dengan pemahaman secara spontan yang dijadikan budaya keseharian tanpa repleksi;

Dengan demikian kesulitan masyarakat bahwa sebuah pemahaman memelrlukan suatu upaya tidak terjadi dalam ranah publik; Gerak pemahaman ini adalah terbalik dari luar menuju kedalam atau ungkapan dalam bahasa menuju pemikiran. Dan memahami dengan cara ini dapat dilakukan melalui seni memahami yang melampaui bahasa yang ditulis dan diucapkan;

Problem Masyarakat Indonesia adalah kemampuan ketika berbicara melalui bahasa lisan atau tulisan menuju pemikiran sebuah ungkapan memerlukan seni berpikir yang melampaui; dan Problem Masyarakat Indonesia adalah   kesenjangan antara kata dengan pikiran, gagal diatasi melalui validitas interprestasi; Maka disini diperlukan ketrampilan seni menata isi pikiran melalui jalur mendengarkan orang lain lebih penting dari seni bicara, seni membaca lebih penting dibandingkan seni menulis;

Maka Problem Masyarakat Indonesia terutama para punggawa Negara dan para pemimpin adalah kegagalan mengungkapkan roh [mental] apa yang disebut "Volksgeist atau memadatkan logika semacam mental intelektual seperti kebudayaan tata karma moralitas dan cara pikir yang bijaksana;

Dengan mengandaikan adanya sifat umum akal budi bersama-sama maka yang terjadi tiap individu atau warga Negara Indonesia terwujud akal sehat secara mandiri; sebagai lingkaran masyarakat. Problem Masyarakat Indonesia adalah kegagalan meringankan jiwa untuk menyelaraskan diri dengan pikiran-pikiran baru, berbeda, dan asing;

Memahami diri atau tahu diri {Jawa menyebut papan, empan, adepan] ; sedangkan menjelaskan  sehingga memunculkan adanya kesamaan hakikat atau proses rekonstruksi pengalaman bersama-sama dalam kesetaraan; namun untuk sampai kepada cara ini diperlukan suatu "lompatan" atau kemampuan olah batin intuitif, karena semua ide gagasan pikiran yang berbeda tidak boleh terisolasi namun tetap dalam ranah kompleksitas konteks pola kehidupan yang universal;

Bagimana tanggapan Mbah Ukik, Punggawa Kompasiana, Salam Hormat Selalu, GBU kawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun