Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Sunda Empire Bisa Diuji Validitas dan Reabilitasnya? [2]

25 Januari 2020   16:30 Diperbarui: 25 Januari 2020   16:32 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Doxa, Dokumen Pribadi
Doxa, Dokumen Pribadi

Sunda Empire harus membuktikan pada dokrin "ilmu pengetahuan" yang memerintah (epitaktike episteme); maka untuk sampai pada pentahapan ini ada cara memahami, dan menjelaskan realitas dunia (="mengkontemplasikan "World of Sunda Empire idea") melalui 5  tahap progress jiwa rasional: Eikasia, Pistis, dua garis membagi, Dianoia, Noesis.

Dalil  "ilmu pengetahuan" yang memerintah (epitaktike episteme); pada "World of Sunda Empire idea") bersifat progress melalui (1) Pengetahuan Visible World (Doxa) meliputi Eikasia (konyektur), Pistis (kepercayaan); Dua Garis Membagi menuju ke (2) Pengetahuan Intelligible World (Episteme Knowledge) meliputi Dianoia (rasio diskursif analitis), Noesis (rasio intuitif).

Dalil  "ilmu pengetahuan" yang memerintah (epitaktike episteme); pada "World of Sunda Empire idea")  : Perjalanan Proses Intelektual melalui tiga  tahapan (1) Visible World (Doxa atau opini); [2]  dua Garis Membagi, ke tahap (3) Intelligible World (Episteme Knowledge).

Dengan meminjam filsafat Platon maka  fakta sampai hari ini maka Sunda Empire hanya sebatas aistesis (persepsi) para pendirinya, atau Doxa biasanya diterjemahkan sebagai opini, tanpa reflektif matematika, ketegakkan jiwa pada berutaman kebaikan; maka tugas Sunda Empire jika benar sesuai pernyataan retorika di media masa adalah mengubah Doxa dan Episteme ; Sebaliknya kegagalan Sunda Empire mengubah Doxa dan Episteme melalui dua garis membagi akhirnya Wacana pada Visi Misi Sunda Empire hanyalah bayang-bayang tanpa ada kebenaran apapun ;

Kebenaran sebatas Doxa tidak akan memperoleh tempat, apalagi legitimasi Sunda Empire karena ada empat atau lebih kewajiban tanpa syarat yang dilakukan : [1] Tingkat satu: dipandu oleh gambar, tebakan cerita, pendapat, omongan, bacotan; [2] Tingkat dua: dipandu oleh akal sehat praktis, pendekatan coba-coba, iseng, dan asal-asalan tidak mapan; [3]  Tingkat tiga: pendekatan teoretis, ilmiah yang berusaha memahami mengapa segala sesuatu ada sebagaimana adanya;  [4] Tingkat empat: pendekatan filosofis, yang dengannya teori yang melampaui [beyond]  pada pemahaman jiwa arite;

Kondisional Sunda Empire  dengan meminjam Orang-orang di gua menghabiskan waktu mereka bermain-main dan mengidentifikasi bayangan di dinding. Mereka berpikir  bayangan di dinding adalah hal yang nyata. Mereka senang memenangkan hadiah di gua karena begitu cepat dan akurat dalam mengidentifikasi bayangan. Mereka tidak tahu   hanyalah bayangan (I) yang disebabkan oleh cahaya yang melintasi patung-patung (II) yang merupakan representasi dari benda-benda di luar gua (III) dan semua itu tidak akan ada jika bukan karena sumber semua. hal-hal dan semua kehidupan, matahari (IV).

Daftar Pustaka:

Plato. Plato in Twelve Volumes, Vols. 5 & 6 translated by Paul Shorey. Cambridge, MA, Harvard University Press; London, William Heinemann Ltd. 1969.

Haryanto Cahyadi., 2017., Paidea, Mendidik Negarawan Menurut Platon., Kanisius., Jogjakarta.

Apollo Daito, 2016., Pembuatan Filsafat Ilmu Akuntansi, Dan Auditing (Studi Etnografi Reinterprestasi Hermenutika Pada Candi Prambanan Jogjakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun