Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Pembelajaran Tragedi Kematian Socrates dan Nabi Isa

11 Januari 2020   17:10 Diperbarui: 12 Januari 2020   11:28 2177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: catholicinsight.com

Sementara Socrates mengklaim telah berada di bawah pengaruh roh yang membimbing, Nabi Isa mengklaim telah menjadi Roh yang menuntun segala sesuatu, bahkan sebelum Penciptaan.

Apakah Filosofi Socrates Agak Terbatas? 

Socrates tidak menggunakan ilmu-ilmu alam, khususnya astronomi, dan memandangnya sebagai upaya yang sia-sia ketika objek sebenarnya dari pencarian kita adalah bagaimana menjalani kehidupan moral. 

Tetapi bahkan di sini para analis merasa Socrates anehnya enggan dan tidak mau mengambil sikap sekuat mungkin dalam hal kejahatan manusia, seperti sodomi dan pelacuran, yang ia cenderung dalam percakapannya dengan orang-orang muda untuk sedikit diejek daripada untuk mengutuk. 

Bandingkan ini dengan kemarahan Nabi Isa yang sangat kuat membalik meja di Kuil dan mengusir para penukar uang. 

Socrates tidak akan bisa seberani itu, karena dia sudah terlalu sering berkomitmen pada pandangan Kristiani moralitas terutama terdiri dari mematuhi hukum negara, bahkan hukum yang tidak adil yang mengutuk Socrates sampai mati. 

Namun Nabi Isa pada akhirnya tunduk pada hukum yang tidak adil yang menjatuhkan hukuman mati kepadanya.

Tentu saja salah satu perbedaan utama antara Socrates dan Nabi Isa adalah apakah seseorang percaya pada keadaan masa depan setelah kematian dan yang lain tidak. 

Pandangan Nabi Isa sangat kontras karena ia membuat referensi berulang ke surga dan neraka. Dengan Socrates kita tidak bisa begitu yakin. 

Dalam biografi Socrates Xenophon kita tidak dapat menemukan Socrates sedang berbicara tentang kehidupan di masa depan, dan penghilangan topik yang begitu penting ini menunjukkan Kristiani Socrates tidak percaya pada keadaan di masa depan atau Xenophon sama sekali tidak mengetahui pandangan Sokrates mengenai subjek tersebut. 

Dengan Platon kita mendapatkan pandangan yang berlawanan, namun Platon diketahui telah menciptakan banyak pandangan yang diutarakan oleh Socrates.

Bahkan dalam dialog Platon, Phaedo, di mana Socrates menguraikan secara cemerlang tentang keadaan masa depan, sebuah pertanyaan muncul: bagaimana Platon mengetahui pandangan Sokrates.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun