Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pertama Kalinya dalam Sejarah Dayak Demo di Depan Istana Negara [1]

30 Agustus 2019   22:25 Diperbarui: 30 Agustus 2019   22:41 5517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ke [4] Saya menduga ada luka batin akibat struktur politik, mekanisme politik Negara yang dirasakan oleh mereka, sehingga bukan salah siapapun. Hendaknya kita semua sebagai warga Negara terutama para punggawa Negara lebih bijaksana, lebih arif, lebih komprehensip melihat semua sudut pandang. Akibat gagasan Bhinneka Tunggal Ika, justru sebenarnya bangsa ini menjadi lebih dewasa jika mampu melihat banyak cara sudut padang, cara berpikir  berbeda-beda menjadi satu kesatuan yang disebut "Bangsa Yang Cerdas". Alam semesta saja bukan hanya pohon mangga, tetapi banyak jenis pohon, apa lagi cara berpikir manusia hanya satu sisi adalah awal kebodohan, dan rusaknya Negara ini dikemudian hari secara pelan-pelan tapi pasti.

Terlepas pada kesalahan dan kekurangan masing-masing maka setelah 74 tahun dan 12 hari Indonesia Merdeka, dalam sejarah mencatat pada tanggal 29 Agustus 2019 pukul 09.00 sampai 15.15 pertama kalinya dalam sejarah  Dayak Demo di depan Istana Negara, saya menduga sebenarnya ada ketersinggungan laten tak terungkapkan atau bahkan potensi luka batin terpendam; atau mungkin kesalapahaman atau kurang komunikasi,  maka kedepan lebih baik mungkin pemerintah tidak hanya semata-mata melihat dengan kacamata hitam putih, atau benar salah dalam satu logika, tetapi belajar mau mendengarkan pihak lain sepaya tercipta harmonisasi kebangsan milik bersama-sama NKRI harga mati. Maka kita semua warga Negara harus memiliki jiwa mental yang melampaui benar dan salah supaya Negara ini tegak adil beradab;

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun