Maka kita sebagai manusia yang sementara ada didunia ini dapat melakukan perjumpaan dengan menggunakan pencirian sekitar kita sebagai wujud 3 hal; diri kita sendiri, alam semesta, dan alam kematian yang sudah terjadi. Perjumpatan tersebut adalah [a] air mata diubah bentuk dalam air hujan, air sungai, air danau, dan semua hal anasir wangsa air.Â
Simbol rasa persatuan antara alam nyata dan alam metafisik; [b] daging manusia diwujudkan dalam inkarnasi wangsa  tanah, dan pasir yang kita injak setiap hari; [c] gigi manusia inkarnasi menjadi bebatuan kerikil, atau batu, intan, emas, kekayaan tambang lainnya; [c] kayu, pohon besar, kayu ulin, semua jenis tumbuhan adalah inkarnasi pendahulu berasal pada wujud  tulang manusia; [d] urat, syaraf, otot, berubah menjadi inkarnasi dialam dalam wujud wangsa rotan, rumput perdu pengikat dalam semua jenisnya; [e] rambut dan semua bulu manusia menjadi inkarnasi wangsa  "semua tipe lumut" dan sejenisnya
 Ke [4] Manyan artinya Membakar Kemenyan Pada Upacara Wadian. Maka dalam segala vitalitas komunikasi  ritual dan siklus ada dan menjadi  wadian dan mantir membakar kemenyan, membakar lilin, memberikan pisame dayak, dan memanggil ritual untuk menyatukan 3 hal; diri kita sendiri, alam semesta, dan alam kematian yang sudah terjadi.  Itulah proses penyatuan saling menyatukan sekaligus saling menegasikan dalam tradisi dan kebudayaan Dayak.