Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hakekat Universal Hari Raya Nyepi

7 Maret 2019   11:08 Diperbarui: 7 Maret 2019   12:28 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hakekat Universal Hari Raya Nyepi

Sebagimana dalam kalendarium hari ini tanggal 7 Maret 2019 Hari Kamis Legi dalam hitungan  adalah masuk hari raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1941. Umat manusia berhadapan dengan moment waktu dan tanggal apa yang disebut dengan Tahun Baru bagi katakanlah {"Agama Hindu"] di Indonesia dan dinyatakan sebagai hari libur Nasional.

Sebagai penggas dan peneliti bidang Kaharingan Dayak yang sudah melakukan penelitian selama 18 tahun dan menghasilkan 100 tulisan tentang Kaharingan yang juga dalam tradisi ke Indonesia disebut sebagai bagian Agama Hindu Kaharingan Dayak Kalimantan Tengah. 

Atau dikenal dengan nama Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya Kalimantan Tengah. Kata (IAHN- Tampung artinya  perkumpulan, Penyang artinya  semangat; semangat persatuan).

Pada tulisan ini saya membahas salah satu sudut pandang dari berbagai macam cara padang atau world view, tentang makna sesuai tema tulisan ini adalah Hakekat Universal Hari Raya Nyepi. Karena kata dan konsep yang dipakai adalah [Hakekat Universal pada kata ["Nyepi"].

Secara morfologi kata ["Nyepi"] berasal dari kata dasar Sepi  atau sunyi atau rasa  yang bebas dari bunyi "Sense: free from sound or noise"; tanpa kata-kata,  tidak ada apa-apa, tanpa aktivitas apa-apa, tidak ada gangguan atau bahaya apa-apa, kelanggengan, atau dalam makna lain berari "mengasingkan diri disuatu tempat atau suasana dalam kesendirian atau berdiam [quiet] diri. 

Kata lain yang lebih mendekati sinonim adalah [silent] atau diam atau Silent Voice atau tanpa suara Without audio capability. Berdiam diri atau semedi, bertapa, melakukan kontemplasi diri menghayati secara batiniah.  Kata lain yang memiliki makna berdekatan adalah "hidden".

Kata ["Nyepi"] dapat dilihat dari bentukan kata bahasa Latin pada kata "sileo" dari kata Proto Indo Eropa berarti ("still, windless, quiet, slow" atau diam, perlahan hati-hati.), diubah menjadi Proto Germanic  Proto-Germanic menjadi makna  ("slow flowing water" atau perlahan meniru air).

Dengan bentuk morfologi ini maka dapat dibuat beberapa gagasan penting bagi umat manusia secara universal tentang "Hakekat Universal Hari Raya Nyepi"; terutama merujuk pada kata Kata ["Nyepi"] sebagai berikut:

Dengan melalukan transformasi pada konsep  Kata ["Nyepi"]; pada gagasan dokrin Indonesia Kuna atau Jawa Kuna terma metafora yang saya pakai adalah pada kalimat  {"Rame ing gawe,  sepi ing pamrih, memayu hayuning bawana"}.

Suatu kalimat yang dapat ditafsir secara semiotika, dan hermeneutika memiliki makna, bahwa kita umat manusia yang disebut manusia berkeutamaan "virtue" jika memiliki sikap; [1] dalam bekerja atau berusaha atau berkarya adalah selalu mencari  memberi yang terbaik pada kedudukan posisi apapun dalam masyarakat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun