Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Trans Substansi Filsafat dan Reputasi Perusahaan [10]

20 Januari 2019   22:03 Diperbarui: 29 April 2019   00:18 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trans Substansi Filsafat dan Reputasi Perusahaan [10]

Tulisan ini adalah hasil penelitian Apollo Daito, dan Pia Oliang  (2015) tentang beberapa factor yang dapat mempengaruhi reputasi perusahaan. Mengacu pada aspek aksiologi ekonomi dan akuntansi yakni menyangkut kebaikan manusia sebagai manusia dalam penjewantahan kegunaan ilmu (= sains), sebagai penciri persatuan alam, manusia, dan Tuhan.

Pada upaya untuk menciptakan reputasi perusahan maka dibutuhkan apa yang disebut " solidaritas social" atau disebut ketrampilan social dalam memahami bisnis dengan lingkungan masyarakat. Maka pada kajian ini  peneliti Apollo Daito, dan Pia Oliang  (2015) membuat episteme peran solidaritas social dalam membentuk pranata rasio instrumental menghasilkan budaya kerja) atau filsafat etos kerja (hasil filsafat moral). Lihat pada tulisan sebelumnya.

Solidaritas Sosial   Marx Weber (1864-1920). Max Weber menggabungkan "a cyclical theory of social development with a linear theory of cultural development". Pola Siklus pada pemikiran Max Weber tampak pada perubahan tipe-tipe wewenang (authority) di dalam suatu masyarakat.  Menurut Max Weber ada tiga tipe wewenang : kharismatik, tradisional, dan rasional-legal. "According to Weber, when the legitimacy of an old historical structure is exhausted, a charismatic leader emerges...and with his followers take over and build a new structure (based on charismatic authority) on the ruins of the old one". 

Max Weber berpendirian sistem interaksi sosial di bangun pada "ide" atau apa yang disebut sebagai "verstehen" . Weber menekankan pentingnya gagasan, ide manusia dalam membentuk masyarakat. Menurut Weber kesadaran manusia (consciousness), ide, kepercayaan-kepercayaan, nilai merupakan sesuatu yang penting yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial.

Dengan demikian, Weber melihat masyarakat modern lahir sebagai akibat dari cara berpikir yang baru. Dalam konteks ini Weber menekankan elemen non material kebudayaan yang melahirkan sistem interaksi. Weber kemudian secara khusus memberikan perhatian bagaimana individu memberikan makna pada tindakan mereka.

Dalam konteks ini, Weber menganalisis perilaku masyarakat kapitalis Eropa. Dalam analisisnya menyimpulkan pertumbuhan kapitalisme di Eropa tidak semata-mata karena motivasi material seperti yang disimpulkan oleh Karl Marx, melainkan karena kepercayaan, ide yang memberikan makna pada perilaku yang mendorong bertumbuhkan kapitalisme. Dalam hal ini Weber memberikan perhatian pada etika Protestan yang kondusif untuk pertumbuhan kapitalisme. Kesuksesan di bumi merupakan tanda berkat Tuhan. 

Solidaritas Sosial Masyarakat Karl Marx [1818-1883]. Karl Marx menyatakan "The history of all hitherto existing society is the history of class struggles". Marx hidup dan besar di mana industri berkembang pesat. Marx lahir lahir di Trier, Jerman di daerah Rhein 1818. Ayah dan ibunya keturunan Yahudi dan seorang pengacara yang sukses. Namun ketika suasana politik tidak menguntungkan profesinya sebagai pengacara, ayahnya pindah agama menjadi Protestan.

Perpindahan ini tidak ada hubungannya dengan keyakinan religius, tetapi motifnya adalah ekonomi. Hal ini di kemudian menjadi dasar pemikiran Marx materi merupakan struktur masyarakat. Materi berubah, maka masyarakat, agama, ideologi  juga akan berubah. Jadi fondasi dari agama, ideologi adalah ekonomi.

Konsisten dengan definisi masyarakat, kerangka pemikiran Marx ekonomi memainkan peranan penting dalam sistem interaksi sosial. Dalam konteks ini Marx membagi dua kelas dalam masyarakat yakni kelas kapitalis dan kelas proletariat.

Menurut Marx kaum kapitalis mencari keuntungan dengan menjual produk dengan harga yang tinggi dibandingkan biaya produksi. Namun kebanyakan orang dalam masyarakat adalah pekerja industri yang disebut oleh Marx kaum proletariat. Kaum kapitalis memiliki pabrik dan berbagai usaha yang lainnya, sedangkan kaum proletariat hanya memiliki tenaga untuk bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun