Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kajian Literatur: Motivasi Manusia

12 Desember 2018   22:05 Diperbarui: 12 Desember 2018   22:21 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian Literatur : Motivasi

Untuk menghasilkan pengetahuan yang baik maka diperlukan banyak aspek, misalnya berpikir filafat ilmu mengajarkan pendekatan secara deduksi induksi, atau kemudian menggunakan premis major (grand theory), premis minor (middle range theory), dan hipotesis (sebagai aplikasi teori).

Berikut ini adalah cara mencari ilmu dengan menggunakan Kerjasama dalam tim, sebagai variable dalam riset, yang belum kongkrit (abstark) diubah menjadi operasionalisasi variable. Contoh ini cara (episteme) menghasilkan kajian pustaka untuk menghasilkan pengertian akhir (re theori, atau redefinsi).

Motivasi berasal dari kata bahasa latin movere yang berarti menggerakkan. Motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. 

Menurut Robbins dan Judge (2007:166), motivasi didefinisikan sebagai : "Motivation is the process that account for an individual's intensity, direction, and persistence of effort toward attaining a goal. The three key elements in our definition are intensity, direction, and persistence. Intensity is concerned with how hard a person tries. 
This is the element most of us focus on when we talk about motivation. However, high intensity is unlikely to lead to favorable job-performance outcomes unless the effort is channeled in a direction that benefits the organization. Therefore, we have to consider the quality of effort as well as its intensity. Effort that is directed toward, and consistent with, the organization's goals is the kind of effort that we should be seeking. 
Finally, motivation has a persistence dimension. This is a measure of how long a person can maintain effort. Motivated individuals stay with a task long enough to archieve their goal." 

Artinya: Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas individu, arah, dan ketekunan seseorang untuk mencapai tujuan. Tiga elemen utama dalam definisi motivasi adalah intensitas, arah, dan ketekenunan. Intensitas berhubungan dengan seberapa giat seseorang berusaha. Intensitas adalah elemen yang paling banyak mendapat perhatian ketika kita membicarakan tentang motivasi. 

Namun, intensitas yang tinggi sepertinya tidak akan menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Kualitas serta intensitas upaya harus dilakukan. Terakhir, motivasi memiliki dimensi ketekunan. Dimensi ketekunan merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya. Individu-individu yang termotivasi bertahan melakukan suatu tugas dalam waktu yang cukup lama demi mencapai tujuan mereka.)

Motivasi menurut Teori Hirarki Kebutuhan (Hierarchy of Needs Theory); Abraham Maslow (1908-1970), mengemukakan pada dasarnya semua manusia memiliki 5 (lima) tingkat kebutuhan pokok (dalam Robbins dan Judge, 2007:167). Lima tingkat kebutuhan pokok dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow.Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

"Abraham Maslow's hierarchy of needs is the most well-known theory of motivation. Maslow identified five levels in his need hierarchy : 
1. Physiological needs: includes hunger, thirst, shelter, sex, and other bodily needs, 
2. Safety needs: includes security and protection from physical and emotional harm, 
3. Social needs: includes affection, belongingness, acceptance, and friendship, 
4. Eesteem needs: includes internal esteem factors such as self-respect, autonomy, and achievement; and external esteem factors such as status, recognition, and attention, 
5. Self-actualization needs: the drive to become what one is capable of becoming; includes growth, achieving one's potential, and self-fulfillment." 

Artinya: Hirarki kebutuhan Abraham Maslow adalah teori yang paling terkenal mengenai motivasi. Maslow mengidentifikasikan lima tingkat hirarki kebutuhan
1. Kebutuhan fisiologis: meliputi lapar, haus, berlindung, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya,
2. Kebutuhan rasa aman: meliputi rasa ingin  dilindungi dari bahaya fisik dan bahaya emosional,
3. Kebutuhan sosial: meliputi rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan,
4. Kebutuhan penghargaan: meliputi faktor-faktor penghargaan internal seperti kehormatan diri, otonomi, dan pencapaian; dan faktor-faktor              penghargaan eskternal seperti status, pengakuan, dan perhatian,
5. Kebutuhan aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seorang yang mempunyai kemampuan meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri.

Kebutuhan level pertama yakni kebutuhan fisik (physiological needs) terletak di paling bawah. Dalam hal ini seseorang sangat membutuhkan oksigen untuk bernapas, air untuk di minum, makanan, papan, sandang, seks dan fasilitas-fasilitas yang berguna lainnya bagi kelangsungan hidupnya.

Kebutuhan level kedua yakni kebutuhan rasa aman (safety needs) muncul dan memberikan peranan dalam bentuk perlindungan, membangun privacy individual (kebebasan individual), mengusahakan keterjaminan keuangan melalui asuransi atau dana pensiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun