Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Thoreau| Pembangkangan Sipil [2]

8 Oktober 2018   01:23 Diperbarui: 8 Oktober 2018   03:32 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thoreau |(Civil Disobedience) Pembangkangan Sipil [2]


Thoreau |(Civil Disobedience) Pembangkangan Sipil [2]

Buku ini berjudul "Resistance to Civil Government" (Civil Disobedience)  atau diterjemah sebagai Pembangkangan Sipil (1849). Filsuf  yang menulis gagasan ini adalah Henry David Thoreau terkenal karena kritiknya terhadap lembaga-lembaga sosial Amerika dan penghormatannya terhadap alam dan hidup sederhana.  Henry David Thoreau  lahir, 12 Juli 1817,dan meninggal 6 Mei 1862.

Thoreau penjelasan "(Civil Disobedience) Pembangkangan Sipil" dengan mengatakan dengan semboyan, ["thatgovernmentisbestwhichgoverns least"]. Memang, katanya, manusia suatu saat dapat memiliki pemerintahan yang tidak memerintah sama sekali. Karena itu, pemerintah jarang terbukti bermanfaat atau efisien. Ini sering "disalahgunakan, dan diselewengkan" sehingga tidak lagi mewakili kehendak rakyat.  Perang Meksiko Amerika mengilustrasikan fenomena ini.  Pemerintah Amerika diperlukan karena "rakyat memiliki seperti mesin yang rumit, dan adanya konflik atau keributan, dengan demikian maka memenuhi gagasan pemerintah itu sendiri."

Namun, waktu dan sutu saat ketika pemerintah berguna ketika telah berdiri di samping rakyatnya. Thoreau mengatakan pada kenyataannya pemerintah negara bertugas  mendidik untuk kebaikan semua umat manusia. Namun faktanya  pencapaian prestasi negara berasal dari karakter rakyat Amerika, dan lebih berhasil dalam upaya peradaban justru pemerintah kurang terlibat secara signifikan. Thoreau mengkritik bentuk-bentuk pembatasan perdagangan.  Namun, Thoreau mengatakan berbicara "secara praktis dan sebagai warga negara," dia tidak meminta penghapusan (penghilangan) pemerintah segera. Sebaliknya, untuk saat ini, Thoreau meminta pemerintahan bisa menjadi lebih baik .

Thoreau berpendapat dalil mayoritas, pada demokrasi menjawab keinginan kelompok terkuat, bukan yang paling berbudi luhur atau bijaksana. Pemerintah dirikan pada prinsip ini tidak dapat didasarkan pada keadilan. Pemerintahan  tidak bisa menentukan apa itu benar salah, karena seharusnya tidak diputuskan oleh mayoritas tetapi oleh hati nurani.

Thoreau menulis, "Haruskah warganya sesaat dalam kebenaran, atau pilihan menyerahkan hati nuraninya kepada legislator.  Thoreau menegaskan bahwa lebih penting untuk mengembangkan penghormatan terhadap hak, daripada menghormati hukum. Maka kewajiban manusia adalah melakukan apa yang benar.

Terlalu banyak rasa hormat terhadap hukum membuat orang melakukan banyak hal yang tidak adil, seperti yang digambarkan oleh perang.  Atau dengan kata lain semakian banyak hukum dan peraturan maka hukum menjadi lemah dan saling mengalienasi.  Tentara menjadi gambaran perilaku dan penilaian tentang kemanusiaan; pemerintah membentuknya menjadi mesin. Tentara tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan repleksi atau pembatinan nilai fakultas akal budi, justru terjadi  direduksi mesin, atau eksistensinya sebagai alat atau instrumentaliasi pada kuda atau anjing. Namun paradoksnya, orang-orang ini sering disebut warga negara yang baik. Demikian halnya dengan sebagian besar legislator dan politisi tidak mengutamakan moral, dan beberapa yang melakukan penganiayaan mental manusia.

Pertanyaannya bagaimana berperilaku terhadap pemerintah Amerika. Jawaban Thoreau adalah menghindari bergaul sama sekali dengan pemerintah. Thoreau menyatakan, "Saya tidak dapat secara instan mengakui organisasi politik sebagai pemerintah  sebagai representasi bentuk pemerintah budak ." Thoreau mengatakan sementara semua orang mengakui hak atas revolusi ketika berhadapan dengan pemerintahan yang tidak dapat ditolerir  atau tidak efisien, arogan, dan tidak adil. Kebanyakan orang mengatakan bahwa revolusi seperti itu tidak akan dijamin dalam pebaikkan martabat manusia. Namun, Thoreau berpendapat bahwa kita tidak hanya memiliki hak, tetapi kewajiban, untuk memberontak atau melawan. Perbudakan seperenam populasi atas  invasi negara Meksiko merupakan ketidakadilan luar biasa yang tidak boleh teruskan.

Thoreau mengkritik sikap kewajiban sipil harus dipertahankan demi asas manfaat. Dengan alasan pemerintah harus dipatuhi untuk melestarikan layanan public yang bisa kita nikmati. Pemerintah wajib melakukan kebijaksanaan dan mengutamakan keadilan; orang harus melakukan apa yang dibutuhkan demi keadilan tanpa menghiraukan biaya  bahkan, nyawa seseorang. Dengan demikian, Thoreau menulis, "Jika saya secara tidak adil merebut papan dari orang yang tenggelam dilaut, maka saya harus mengembalikannya meskipun saya harus menenggelamkan diri saya sendiri." Orang-orang Amerika Serikat harus menghentikan perbudakan dan perang dengan Meksiko, bahkan jika hal ini merugikan mereka sebagai manusia.

Dalam praktiknya, para penentang reformasi di Massachusetts bukanlah politisi Selatan disalahkan untuk konservativisme ekstrem. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang pasif mentoleransi status quo: pedagang dan petani di Massachusetts  tidak  berjuang untuk keadilan dengan biaya apapun. Banyak yang berpendapat bahwa mayoritas warga AS tidak siap menghadapi perubahan-perubahan masyarakat  dengan perbudakan. Thoreau menanggapi hal ini dengan mengatakan, kita hanya membutuhkan beberapa orang bijaksana  untuk mendidik  pemikiran mayoritas dan, mempersiapkan untuk perubahan ini. Ada ribuan orang menentang perbudakan dan perang dengan Meksiko namun tidak melakukan apa-apa, menunggu orang lain mengambil tindakan. Penantian pasif inilah dituduhkan Thoreau.

Tafsir pemikiran Thoreau adalah adanya  klaim teoritis tentang sifat demokrasi dan hubungan antara warga dan pemerintah. Misalnya, Thoreau berpendapat pemerintah harus didasarkan pada hati nurani dan warga negara harus berhenti bergaul dengan pemerintah yang tidak adil. Dengan demikian, karya Thoreau harus dianggap sebagai karya filsafat politik, idealism, membuat klaim tentang cara pemerintah, masyarakat harus distrukturkan. Namun, Thoreau menulis bukan hanya tentang teori; esainya sangat menarik bagi sesama warga Massachusetts tentang isu-isu terkini pada saat gagasan ini didiskusikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun