Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tulisan [1] Bacon: "Novum Organum Scientiarum"

26 September 2018   11:01 Diperbarui: 26 September 2018   11:11 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Francis Bacon: "Novum OrganumScientiarum" [1]

Buku Francis Bacon "The Novum Organum" ("Novum" artinya novelty atau keterbaharuan, "Organum" artinya instrument), dengan judul lengkap "Novum OrganumScientiarum" ('new instrument of science') atau "Metodologi Ilmu Baru" ditulis dalam bahasa Latin dipublished tahun 1620. Pada tulisan ini saya uraikan pemahaman dan tafsir buku ini yang saya pakai sebagai bahan matakuliah pengauditan lanjutan, dan penelitian tentang episteme bidang auditing tahun 2012-2016 yang lalu dalam bidang Hermeneutika Daniel Ernst Schleiermacher (1768-1834); Wilhelm Dilthey (1833-1911).

Francis Bacon: "Novum OrganumScientiarum" , ada yang menyebutnya sebagai "The New Organon" adalah maha karya menawarkan metode baru dalam menyelidiki ilmu alam, disebut Interpretasi Alam atau saya sebut "Hermeutika Alam Semesta". Penggunaan pikiran dan pemahaman yang lebih baik diperlukan untuk menyelidiki alam. Bacon menyarankan sistem logika yang sama sekali baru, didasarkan pada induksi daripada pada silogisme. Induksi dimulai dengan fakta-fakta alam dan bekerja perlahan-lahan menuju aksioma atau proposisi umum, dengan membangun tabel perbandingan. Bacon berusaha untuk membasmi gagasan-gagasan yang tidak tepat selama ini, yang ia sebut sebagai berhala, berasal dari sifat manusia, interaksi antara manusia dan dalam karya berbagai filsuf, khususnya Aristotle.

Buku satu terdiri berisi kritik Bacon pada filsafat saat ini dan pada metode ilmiah. Bacon menyerang metode silogisme, dan berbagai idola yang mencegah manusia menyelidiki Alam dengan cara yang masuk akal. Kurangnya perhatian diberikan pada filsafat alam dan penghormatan berlebihan bagi para penulis kuno adalah alasan utama mengapa pengetahuan manusia tentang alam telah berkembang sangat lambat.

Pada Buku Kedua adalah penjelasan rinci tentang metode Bacon, menggunakan berbagai contoh. Dimulai  dengan membuat tabel berbagai contoh di alam yang akan diselidiki. Setelah contoh-contoh yang relevan telah disajikan kepada intelek manusia maka tugas induksi dapat dilakukan. Induksi bertindak dengan mengeluarkan berbagai kemungkinan, sampai afirmatif tercapai. Tahap berikutnya adalah pertimbangan contoh istimewa, membantu proses dalam hal informasi atau praktik.

Francis Bacon lahir January 22, 1561, di London dan meninggal April 9, 1626. Bacon adalah putra kelima dari Penjaga Segel Besar Elizabethie, Tuan Nicholas Bacon. Bacon memiliki hubungan keluarga yang penting di antara lapisan atas masyarakat Elizabethan. Bacon mengikuti pendidikan di  Trinity College, di Cambridge, saudaranya bernama Anthony, kemudian dilanjutkan pendidikan  Gray's Inn di London. Dari 1576--1979 Bacon melakukan perjalanan bersama Sir Amias Paulet, duta besar Inggris ke Paris. Pada kematian ayahnya pada 1579, saat Bacon tidak punya uang. Bacon memutuskan untuk mengikuti karir hukum. Bacon menjadi anggota  DPR  pada 1580, 1584, 1586 dan 1589; dekade berikutnya dalam hidupnya adalah pencarian terus-menerus untuk jabatan karir. Pelindungnya Earl of Essex gagal berkampanye untuk membuatnya menjadi Pengacara Umum pada 1595. Setelah pemberontakan Essex pada 1601, Bacon lolos dari penuntutan hukum. Bacon dianugerahi gelar bangsawan oleh James I pada tahun 1603, dan mulai mendapat dukungan dari Raja hingga Bacon menjadi Penasihat Pribadi pada 1616.

Konteks filsafat Bacon adalah filsafat Aristotle, salah satu arus intelektual lazim pada masa Bacon. Fisika Aristotle , pada 10 Kategori atau 1 substansi, dan 9 karegori menekankan peran sistem yang kompleks dari sebab, bentuk, dan materi, menawarkan gambaran teoritis dan bukan eksperimental tentang alam raya. Filsuf Aristotle abad pertengahan, secara kolektif dikenal sebagai skolastik, berusaha untuk menafsirkan dan memperbarui sistem Aristotle. Namun, kesepakatan tatanan ilmu mutlak di sekitar Aristotle jelas tidak ada, bahkan di Universitas Eropa. Ketika Bacon berada di Cambridge, serangan terhadap logika Aristotle oleh pemikir Prancis sedang diperdebatkan.

Bacon bukanlah pemikir pertama yang bereaksi terhadap pemikiran Aristotle, tetapi untuk memahami reaksinya maka harus mengakui pentingnya Aristotle dalam kehidupan intelektual modern awal. Tujuan utama Bacon pada mahakarya "The New Organon" untuk menggantikan apa diyakini sebagai kebenaran universal Aristotle dengan gagasan bahwa kebenaran harus ditemukan.

Keterlibatan Bacon dengan filsafat eksperimental kontemporer penting. Dari komentar buku The New Organon sendiri,  kita tahu bahwa Bacon sangat tertarik pada perkembangan dan penemuan ilmiah, meskipun kritiknya terhadap filsafat "empiris" murni. Pembahasannya tentang teori pasang surut Galilea, konsep magnet Gilbert, dan penggunaan mikroskop yang baru-baru ini dikembangkan, menunjukkan seorang filsuf berhubungan dengan perkembangan kontemporer. Bacon melakukan dan mengarahkan eksperimennya sendiri, beberapa di antaranya lebih sukses. Pandangan modern,  Bacon menekankan peran praktik ilmiah dalam karyanya, dan hubungannya dengan peneliti kontemporer.

Metode Bacon lebih populer di kalangan ilmuwan dan filsuf alam yang membentuk Royal Society yang baru dibuat di London. Bacon diadopsi oleh mereka sebagai semacam santo pelindung filosofis, dan tokoh-tokoh seperti Robert Hooke mencoba memodelkan penyelidikan mereka sendiri tentang garis Bacon.

Pengaruh Bacon nantinya masih bisa diperdebatkan. Tentu saja, "metode ilmiah" modern tidak memiliki kemiripan dengan metode induktif Bacon. Atas dasar ini, proyeknya dapat dinilai gagal. Tetapi meskipun tidak ada ilmuwan modern yang menggunakan metode induktif, Bacon masih relevaan mempengaruhi perkembangan sains modern. Reputasi filosofisnya terbesar di abad ketujuh belas dan kedelapan belas. Banyak sejarawan kemudian setuju bahwa kritiknya terhadap Aristotle, dan penekanannya pada eksperimen dan praktik adalah langkah-langkah penting. Namun ada juga kritik sejarawan berpendapat bahwa konsep induksi sudah ketinggalan zaman dan kurang cocok dalam pengembangan metode ilmiah modern. Terlepas pada kririk dan skandal pribadinya, menurut saya peran Bacon dalam perkembangan  tafsir "Hermeutika Alam Semesta" layak mendapat tempat terhormat sebagai wadah pencarian hakekat semacam "a great place that accelerates great minds.

bersambung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun