Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tulisan [8] An Enquiry Concerning Human Understanding tahun 1748

25 September 2018   12:49 Diperbarui: 25 September 2018   13:10 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan (8) "An Enquiry Concerning Human Understanding"

Berikut ini adalah hasil telahaan pada buku bagian VIII, Bagian 1  judul "Sebuah Penelitian Mengenai Pemahaman Manusia" atau "An Enquiry Concerning Human Understanding",  karya Hume.

Hume mengubah pertimbangannya tentang koneksi ["korelasi"] yang diperlukan menuju topik ["Of Liberty and Necessity,"] khususnya pada bagian VIII.

Hume menunjukkan perdebatan dan kontroversi mengenai kehendak bebas dan determinisme hanyalah masalah para pihak yang berselisih tidak mendefinisikan dengan benar istilah  pengetahuan ini. Bahkan, Hume menegaskan, semua manusia menemukan diri mereka secara bertanggungjawab jika mampu dan teliti dalam mendefinisikan hakekat ["Of Liberty and Necessity,"].  

Hume memulai dengan penelitian atau penyelidikan ["Enquiry"]  apa yang disebut kebutuhan dalam proses fisik. Manusia cenderung menganggap ada hukum di alam yang menentukan kekuatan yang diperlukan, penyebab, dan efek yang menentukan pergerakan semua benda tanpa kecuali.

Namun, seperti yang telah dibicarakan Hume, gagasan manusia tentang koneksi ["korelasi"] dan sebab-akibat yang diperlukan hanya dihasilkan dari pengamatan konjungsi konstan antara peristiwa-peristiwa dan ide pikiran manusia. Gagasan  koneksi ["korelasi"] yang diperlukan, tetapi tidak ada yang mengamati secara langsung di alam.

Selanjutnya, Hume mempertimbangkan sifat manusia dan hukum yang mengatur perilaku manusia. Demikian pula, Hume menemukan bahwa sepanjang sejarah dan lintas budaya, perilaku manusia tetap relatif konstan.

Motif serupa menghasilkan tindakan serupa dan penyebab serupa menghasilkan kejadian serupa. Apa yang manusia sebut "sifat manusia" muncul dari keteraturan tertentu yang di amati dalam perilaku manusia dalam segala macam keadaan.

Jika manusia mengamati fenomena fisik yang bertentangan dengan harapannya,  maka manusia tidak akan mengira bahwa hukum fisika telah ditangguhkan, tetapi ada beberapa kekuatan yang tidak teramati dan bertolak belakang yang mengganggu prediksi manusia.

Hume menunjukkan bahwa manusia mungkin menjelaskan perilaku tidak diharapkan. Daripada melihat mereka bertindak secara acak, manusia mengira bahwa ada beberapa motif tersembunyi atau karakter kepribadian yang tidak diketahui yang membuat mereka bertindak bertentangan dengan harapan manusia baik idial.

Dengan demikian, benda, manusia, atau  orang, seperti halnya objek fisik, dapat dipahami untuk berperilaku sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip sehingga dapat dipahami. Setiap orang setuju manusia memprediksi dan menyimpulkan perilakunya berdasarkan keteraturan tertentu yang teramati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun