Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Epsiteme: Aufklarung, Feuerbach, Marx, Nietzsche, Freud

22 Juli 2018   09:47 Diperbarui: 22 Juli 2018   12:08 1953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Epsiteme: Aufklarung, Feuerbach, Marx, Nietzsche, Freud [1]

Episteme: Aufklarung, Feurbach, Marx, Nietzsche, Freud adalah lima pihak yang mengkritik agama, atau melakukan pemikiran evaluasi pada agama, mawas diri, hati-hati, dan dengan sendirinya maka pemikiran ini tidak selalu berkonotasi negatif. 

Mengkritik agama bukan berarti menyangkal agama tetapi mempertanyakan;  dan bagi orang beriman tentu saja kritik berbeda dengan menghina, mencela, menista, atau menyepelekan keluhuran. Tetapi kritik adalah bentuk pertanyaan manusia bisa, dan tidak ada maksud apapun hanya sebatas "curiga" dengan sikap bijaksana netral dan berimbang tentu saja menjadi bertanggungjawab. Kritik dapat bersifat intern dan ekstern  atau bentuk kehidupan manusia universal, berasal dari pengaruh historis, dan mengungkapkan iman yang otentik.

Ke (1) Aufklarung. Aufklarung, adalah kata Jerman yang berpadanan dengan kata Inggris enlightenment yang berarti pencerahan.  Atau dikenal dengan "zaman pencerahan" atau "zaman fajar budi", (dalam bahasa inggris "Enlightenment) pada tahun (1650-1800).  

Penyebab era pencerahan adalah 30 tahun perang pada 1618-1648 dan munculnya sikap nasionalisme. Maka dua penulis tokoh Jerman Hugo Grotius dan John Comenius, pertama kali memunculkan ide  pemikiran  Enlightenment melawan tradisi dan menjadikan tujuan lebih baik. Saat yang sama terjadi di para pemikir Eropa untuk studi ilmu pengengetahauan "scientific study" dan ekspedisi pada budaya dan kebebasan mengembangkan rasionalitas berpikir.

Pra pencerahan (Pre-Enlightenment Discoveries)  dan penemuan diawali pada  pada temana dunia dan pengetauan astronomi  Johannes Kepler dan Galileo Galilei pada pandangan lama dan  tokoh rasionalitas Rene Descartes,  Francis Bacon  merevisi metode ilmu atau  scientific method, dan  penemuan hukum-hukum fisikia Isaac Newton.

Demikian juga di Inggris (The Enlightenment in England) tokoh pencetus karakteristik penjelasan sikap buasnya manusia dan saling memakan pada pemikirnan  Thomas Hobbes,  dengan buku karya pada Leviathan (1651).  Pemikiran Hobbes telah menginspirasikan pemikiran John Locke memperkenalkan pemikiran tata kelola pemerintahan yang baik pada ide bukunya Two Treatises of Government (1690).

Pencerahan di Prancis (Enlightenment in France) lahirnya revolusi atau Glorious Revolution, pada pertengahan 1700s. Tokoh  Baron de Montesquieu memperdalam ide John Locke's tentang pembagian kekusaan, dan tokoh  Voltaire bidang humaniora. Kemudian dikembangkan pada era Romanticism, oleh tokoh Jean-Jacques Rousseau menulis ide gagasan pada The Social Contract (1762). 

Pada saat yang sama mental pemikiran Skepticism adalah ujung tombak pada pemikiran pencerahan atau sikap ragu. Maka beda agama dengan ilmu berlangsung dalam dua kutub berbeda bila pernyataan atau pertanyaan masalah teologi atau berpikir agama dijawab dengan "amin". Sedangkan jiwa dengan pendekatan ilmu selalu dijawab dengan "keraguan atau skepticism. Tiga tokoh yang mempertanyakan metodis pengetahun ini adalan skeptiseme Rene Descartes, Immanuel Kant, skeptics  David Hume.

Maka dapat dikatakan gagasan Enlightenment dilakukan di abad 18 khususnya agama Kristen akibat perubahan social budaya, humanism romantisme (atau dikenal dengan Fajar Budi), atau pendewasan manusia secara intelektual. Abad ke 18 adalah era antroposentrisme  dalam pikiran (kesadaran ego manusia) atau bapak Filsafat Modern Rene Descartes, atas nama emansipasi progress kemajuan pikiran (rasio instrumental). 

Di Inggris sendiri abad tersebut pemikiran tersebut bersifat empirisme sepeti John Locke, Newton dan  lain-lain  semua adalah upaya membebaskan dokrin agama yang membuat sesah gerak manusia, atau mencari kebebasan pendewasan cara berpikir tanpa tunduk pada sensor agama. Pemikir dan pengkritik agama adalah tokoh Franois Marie  Arouet, lebih dikenal dengan nama penanya Voltaire, adalah penulis dan filsuf Perancis pada Era Pencerahan dengan mengusung tema "agama rasional" sebagai pertentangan agama dengan rasio supaya dapat didamaikan. Voltaire mengkritik tindakan para ulama gereja yang bertindak menyimpang korupsi atas nama agama, dan mempertanyakan kebenaran tunggal agama. 

Pada sisi lain di Jerman muncul tokoh Aufklarung adalah wujud perjuangan kemajuan, dan kebebasan manusia, dan rumusan proses,sampai tujuan hidup yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional, dan kedewasan sikap. Dan justru kritik ini bisa membawa manusia "tercerahkan" lebih baik lebih bagus sampai tidak ada manusia buta karena katarak, mati karena demam berdarah, mati karena TBC, dan ilmu dapat membantu manusia sampai saat ini hidup lebih baik, dan bukan hanya dengan doa atau iman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun