Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gadamer: Bildung Pada Kebenaran, Dan Metode [4]

4 Juli 2018   01:43 Diperbarui: 4 Juli 2018   02:07 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadamer: "Bildung"   Pada "Kebenaran, Dan Metode" [4]

Pada  buku "Truth And Method", atau ["Kebenaran, Dan Metode"] atau  (Wahrheit und Methode) kata kunci adalah filologi kata, dan konsep tentang ["Bildung"].

Pada tulisan ke (4) ini saya membahas Gadamer: ["Bildung"] Pada "Kebenaran, Dan Metode".  Konsep ini adalah bahan kuliah Pascasarjana yang saya pakai untuk menjelaskan Filsafat Interprestasi Laporan Keuangan Klien (Proses Auditing) untuk matakuliah "Advanced Auditing, dan matakuliah Episteme Ilmu Pada Program Doktoral (S3) Pascasarjana.

Konsep ["Bildung"] pada Gadamer menurut saya adalah unsur penting dalam memahami hermemeutika dan pembentuknya. Dengan memahami, asal, konsep, dan forma kata ["Bildung"] dipastikan memudahkan atau menolong pemahaman interprestasi yang baik dan bertanggungjawab dalam kerangka mencari dan menemukan istilah Gadamer: ["Bildung"] Pada "Kebenaran, Dan Metode".

Setelah dibaca dan dikontemplasikan dengan baik pada buku "Truth And Method", (1975: 9-19) atau sebanyak 10 halaman penjelasan detil tentang ["Bildung"] memang tidak mudah karena  harus memahami sejarah kata dan pemikirannya, menelusuri buku teks lain misalnya tulisan Hegel tentang Phenomenology Spirit, pemikiran Aristotle tentang (4 cause), pemikiran Kantian, pemikiran  Helmholtz, Herder (Johann Gottfried Herder),   termasuk unsur "filologi kata ["Bildung"]. Saya sudah 12 kali membaca teks asli Jerman, Inggris teks halaman inipun belum paham sepenuhnya. Ditambah dengan 6 judul riset bidang ini sudah saya lakukan.

Untuk memudahkan memahami konsep   ["Bildung"] saya sudah membuat ringkasan ide inti pemikiran Gadamer tentang pentingnya memahami ["Bildung"] dikaitkan dengan metodologi humaniora, hermeneutika, dan astetika

Pertama (1) konsep  ["Bildung"] adalah sebuah kata yang mengalami proses panjang semenjak Yunani Kuna, dipakai dalam istilah yang berbeda namun memiliki makna yang mendekati sama.  ["Bildung"] dapat dipahami sebagai menunjukkan perubahan intelektual mendalam di era pencerahan, dan pemikiran kekinian. ["Bildung"] adalah unsur-unsur seni, sejarah,  keratif, weltanschauung, pengalaman, jenius, dunia eksternal, interioritas, ekspresi, gaya, simbol, yang digambarkan sebagai kekayaan sejarah umat manusia universal atau ilmu humaniora.

Kedua (2) konsep  ["Bildung"] adalah ide lebih awal dari bentuk alamiah (nature) yang merujuk pada penampakan eksternal (rupa figure) bentuk badan yang baik secara umum dibentuk diciptakan dari alam. Artinya ["Bildung"] adalah keterhubungan dengan physis  (fisik) rupa yang dari daya asalinya sesuai kodratnya pada kebaikkan. Kondisi (nature) ini selalu dihubungkan dengan kebudayaan manusia pada cara manusia tubuh dan berkembang sesuai bakat, dan kemampuannya.

Ketiga  (3) konsep  ["Bildung"] adalah berasal secara episteme pada pemikiran Kant,  Hegel, Humboldt,  Herder. Kant, tidak menyebut ["Bildung"] tetapi kebudayaan dan bakat alam, wujud kekebasan (otonomi) subjek dalam tindakan, dan tidak boleh membiarkan bakat tidak terpelihara. Sementara Hegel tidak menggunakan kata ["Bildung"], tetapi sebagai "sichbilden (mendidik dan memelihara diri). Humboldt mendekteksi perbedaan antara ["Kultur"], dan ["Bildung"]. Kata ["Bildung"] oleh Humboldt dimaknai sebagai  sikap pikiran dari pengetahuan dan perasaan intelektual total dan usaha moral,  mengalir secara jernih kedalam kepekaan dan karakter.

Kempat (4) konsep  ["Bildung"] wujud dalam tradisi mistik Kuna, pada perjumpaan dan pembawaan jiwa (Geist)  manusia  membawa cintra Tuhan setalah dia (manusia) dibentuk dan harus menanamkan dalam dirinya. Dalam filologi Latin kata ["Bildung"] adalah "formatio" atau berarti bentuk atau pembentukan. Dalam filologi Jerman kata ini menjadi "forma" atau "formation", atau "formmietung" yang telah lama ada bersaing dengan kata ["Bildung"]. Tetapi yang menang adalah ["Bildung"] bukan ["Forma"]. Karena dalam ["Bildung"] adalah "Bild".

Ide kata ["Forma"] tidak memiliki makna metafisis dibandingkan "Bild", bisa bermakna hanya sebagai citra, turunan, model, atau nachbild atau vorbild. Artinya kata ["Bildung"] tidak dapat dilakukan dengan kemampuan teknis bukan ["forma"] semata, tetapi ["Bildung"] tumbuh dari proses pembentukan dan penanaman batiniah maka selalu ada secara berkesinambungan.

Kelima  (5) konsep  ["Bildung"] adalah physis seperti alam, yang tidak punya tujuan diluar dirinya. Kata ["Bildungsziel"] berarti tujuan penanaman, tidak bisa menjadi tujuan, dan tidak bisa dicari kecuali dalam tematik seorang pendidik. ["Bildung"] adalah konsep pemeliharan bakat bakat tertentu. 

Pemeliharaan bakat ["Bildung"] adalah pengembangan terhadap sesuatu yang sudah ada, sehingga praktik dan pemeliharannnya merupakan sarana mencapai tujuan, dengan target kemampuan linguistic seseorang, dan menjadi dirinya sendiri (otonom). Tidak ada yang hilang dalam ["Bildung"] hanya merawat, memelihara,  dan sebagai unsur penting dalam bidang humaniora.

Keenam  (6) konsep  ["Bildung"] .... #bersambung..

Daftar Pustaka: Apollo, Daito.,2011. Pencarian Ilmu Melalui Pendekatan Ontologi Epistemologi, Aksiologi., Jakarta., Mitra Wacana.

____2015., Laporan Penelitian., Pembuatan Diskursus Teori Akuntansi Keagenan (Agency Theory) Studi Etnografi  Reinterprestasi Hermeneutika Candi Sukuh Jawa Tengah".

____2016., Pembuatan Filsafat Ilmu Akuntansi, Dan Auditing (Studi Etnografi Reinterprestasi Hermenutika Pada Candi Prambanan Jogjakarta

____2016., Penelitian Fenomenologi: Rehabilitasi Temuan Filsafat Uang: Platon, Aristotle, Kant, Bergson, Weber, Simmel, Haidegger, Lefebvre, Homans, Lacan.                                 

Hans Georg Gadamer.,1975., Truth And Method., Second, Revised Edition Translation revised by Joel Weinsheimer., Donald G. Marshall., Sheed &  Ward Ltd and the Continuum Publishing Group., New York.

Palmer, Richard, E., 1969, Hermeneutics: Interpretation Theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer, Evanston, Northwestern University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun