Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gereja di Tengah Tahun Politik

14 Oktober 2022   01:47 Diperbarui: 14 Oktober 2022   01:56 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam perjalan yang menempuh waktu 3 jam,  Pak pendeta membuka sebuah membuka sebuah obrolan ringan namun tetap fokus saat berkendara.

" suatu ketika saya di datangi oleh tim sukses dari sebuah partai, dengan ramah mereka menawarkan sebuah mobil double Gardan dengan Syarat dan ketentuan yang berlaku.

Dengan enteng beliau menjawab, " saya sudah punya mobil pak, sekalipun itu di belikan oleh Jemaat. Bagi saya itu sudah cukup.

Saya baru mengenal beliau sudah hampir 5 tahun, dan prinsipnya tidak pernah mau terlibat di dalam sejumlah Politik Praktis,

Dengan nada bercanda, " kesempatan datang hanya sekali pak, jika kulit kita di cubit dan terasa sakit, berarti kita masih hidup di dunia pak, artinya, keinginan daging itu ada kan pak,

Ucapnya " saya bisa saja menjadi Tim Sukses, hanya saja, saya tidak mau jika suara kenabian saya akan hilang hanya karena turut campur dalam politik Praktis.

Di lain kesempatan, saat melakukan wawancara penelitian Tugas ahkir, saya mengajukan beberapa pertanyaan ke 13 orang responden sebuah komunitas Kepemudaan gereja, salah satu pertanyaannya ialah, " Apa tanggapan saudara ketika Agama Kristen khususnya di jadikan Sebuah kendaraan Politik ? 

Hampir 99% menjawab tidak setuju dengan situasi tersebut, salah satu bentuk jawabannya " Agama ya Agama, Politik ya Politik, tidak bisa di campur aduk ", bahkan ada juga yang menjawab, " saya  akan keluar dari gereja itu, atau pemimpin agama itu akan di usir oleh Jemaat ".

Agama dan Politik sama-sama memiliki sebuah peran penting bagi kehidupan kita bermasyarakat dan bernegara. Namun, masing-masing memiliki ranah yang berbeda yang tidak dicampur aduk.

Agama berwenang dalam mengatur di dalam ruang privat, sedangkan Politik mengatur ruang publik yaitu masyarakat yang artinya, agama mengajak manusia kepada kebaikan, sedangkan sebagian "Politisi"  bertolak belakang terhadap tujuan agama. 

Gereja merupakan sebuah institusi Rohani bagi orang-orang percaya bahwa Yesus sebagai Juru Slamat yang tujuannya sebagai Garam dan terang dunia yang telah di utus guna menerangi dunia dari kegelapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun