Kota Malang bagiku adalah sebuah panggilan rindu
Yang di tiap sudut kotanya mengukir sejuta kenangan indah yang ada di dalamnya.Â
Antara Hujan, hawa dinginnya , serta aroma khas,Â
yang selalu membuat hatiku gelisah dan bergejolak, seakan-akan tak rela meninggalkannya.Â
Di setiap kenangan itu, terselip sebuah kisah cinta, persahabatan, maupun cerita suka dan duka yang sampai saat ini masih tergambar jelas di dalam benak.Â
Aku tak mau berlama-lama menatap setiap rintikan air hujan,
 Karna,
 di setiap rintikan hujan, menurutku adalah panggilan rindu "akannya"
 Hampir 13 tahun lamanya sudah kutinggalkan kota Ngalam. Begitu arek ngalam menyebutkan, sebuah ciri khas yang terdapat di kota malang, yang di mana terdapat kalimat yang di baca secara terbalik atau yang lebih di kenal sebagai bahasa Walikan.Â
Saat 2007 silam, saat menginjakkan kaki di kota Malang, Jawa Timur, Kala itu hawa Malang sedang lagi Dingin-dinginnya. Selain dengan kesejukan akan hawanya, kota Malang juga di kelilingi oleh gunung-gunung tinggi. Sampai-sampai orang Belanda meLABELi " Paris van east Java". Terlihat dari kejauhan "seperti" perempuan yang sedang tertidur sambil bersedekap tangan. Itu gunung putri tidur kata salah satu teman yang sudah 4 tahun lamanya tinggal di kota Malang.Â