Mohon tunggu...
Benz_Hermawan
Benz_Hermawan Mohon Tunggu... Penjahit - Tukang Jait

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ketika Fanatisme Dibalas Duka, Tragedi Sepak Bola Kapan Berakhir?

2 Oktober 2022   12:47 Diperbarui: 2 Oktober 2022   12:59 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil tangkapan layar

Petugas membubarkan kerumunan massa di pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya

Sepak bola tanah air berduka. Kata-kata itu mencuat diberbagai linimassa media sosial maupun di status per pesan. Dari kata yang di tulis oleh seorang kawan itu awal tak paham apa yang di maksud. Namun apa yang disampaikan tentunya menggambarkan kepedihan yang begitu hebat.

Dan ternyata benar di berbagai status hingga media sosial petaka di pertandingan sepakbola itu terjadi. Ratusan suporter menjadi korban bahkan ada yang meninggal dunia. Pertandingan antara Arema FC VS Persebaya Surabaya dari awalnya adu teknik hingga gocekan kini menjadi kabar menyesakkan.

Lontaran gas air mata yang dihujamkan seakan meluluh lantakkan suasana. Memang Arema FC dan Persebaya selama ini menjadi rival disegala suasana. Tapi hal itu juga bukan menjadi alasan pertandingan yang ada menjadi tidak baik-baik saja.

Entah kedepan bagaimana sangsi yang diberikan oleh FIFA terkait musibah ini, namun seorang kawan menulis bahkan mungkin juga di aamiinni masyarakat Indonesia lainnya bahwa tragedi ini lebih dari soal Suporter, juga bukan soal rivalitas yang orang bilang Arema dan Persebaya musuh bebuyutan di lapangan hijau.

Tapi ini murni akan kemanusiaan untuk Ibu yang kehilangan anak nya. Kakak yang kehilangan adiknya, rekan yang kehilangan sohibnya serta aparat polisi yang gugur dalam bertugas.

Memang pertandingan antara Arema VC dan Persebaya Surabaya sejak jaman mungkin embah-embah memunculkan fanatisme antar suporter. Diketahui Suporter Persebaya dengan Bonek nya dan Arema dengan Aremania nya menjadi pendukung yang militian.

Setiap kedua kesebalasan bertanding riuh suasana seakan menjadi bumbu. Bahkan letupan-letupan kesalah pahaman tidak jarang terjadi. Hal ini sebenarnya tidak berbicara siapa benar siapa salah, namun lebih pada sebuah pertandingan yang disuguhkan untuk dinikmati bukan untuk menyakiti

Insiden di Kanjuruan semestinya bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Ratusan korban jiwa bukan jumlah yang sedikit. Ini terkait nyawa. Janganlah ada rivalitas menjadi alasan yang ujung-ujungnya anak negeri yang dirugikan.

Waktunya bergandengan tangan. Pertandingan antar Persebaya Surabaya dan Arema FC tidak berhenti sampai disini. Andai Sanksi dari FIFA benar terjadi dan dihukum larangan bertanding hingga bertahun tahun, ujung-ujungnya jika ada pertandingan Liga Sepak Bola di aktifkan kembali Persebaya dan Arema akan bertemu krmbali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun