Mohon tunggu...
Bakaruddin Is
Bakaruddin Is Mohon Tunggu... -

Saya pensiunan PNS di Departemen Pertanian, pendidikan terakhir Faculty of Agriculture and Forestry, Univesity of Melbourne, Australia. Saat ini giat dalam kegiatan Dakwah dan Tabligh serta menjalankan bisnis Air Oxy http://www.my-oxy.com/?id=rudinis dan kalung/ gelang biomagnet http://www.biomagwolrd.com 0815 910 5151

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Infotainment: Gosip Fitnah dan Ghibah, Haram dan Dosa Besar

4 Agustus 2010   03:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:19 5564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MUI telah mengeluarkan fatwa haram untuk infotaintmen, walaupun sangat terlambat, namun itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Infotaintment sudah merupakan ”hidangan” sehari-hari hampir di semua TV swasta di Indonesia. Hanya beberapa TV saja yang tidak menayangkan acara infotaintment.

Infotaintment, yang mungkin singkatan dari info entertaintment ini, konon kabarnya mempunyai rating yang sangat tinggi, sehingga mampu mengundang banyak sponsor sebagai sumber pemasukan yang luar biasa bagi stasiun TV. Mereka hanya mementingkan keuntungan material semata, tanpa peduli akibat negatifnya bagi masyarakat secara luas.

Pada umumnya isi infotaintment selama ini yang sangat menarik dan diminati terutama kaum hawa, baik-baik ibu-maupun remaja putri, terdiri dari gosip, fitnah dan ghibah atau mengunjing. Materi yang sangat sering dibicarakan anatara lain masalah perselingkuhan, perceraian, dan aib-aib di dalam rumah tangga, yang seharusnya tidak boleh dibicarakan.

Gosip

Gosip atau issue adalah suatu berita yang tidak atau belum jelas kebenarannya. Gosip dapat menimpa semua orang, tapi gosip yang mempunyai nilai jual, tenatu saja bila menyangkut orang-orang terkenal, yang dikenal di masyarakat luas seperti kaum selebitis, anggota DPR, para pengusaha besar, para petinggi dan pejabat negara, dlsb.

Gosip ini termasuk dosa besar, karena banyak mengandung prasangka terhadap sasarannya, padalah, Muhammad Rasulullh saw bersabda: “Hindarilah prasangka, karena prasangka itu berita yang paling bohong (HR Muslim)

Muhammad Rasulullah saw bersabda: “Jangan saling mencari keburukan orang lain, jangan saling mengorek rahasia sesama dan saling bersaing, jangan saling marah, dan jangan saling tak acuh. Tapi jadilah kalian semua bersaudara sebagai hamba-hamba Allah “ (HR Muslim)

Ghibah (Bergunjing)

Abu Hurairah menuturkan Nabi Muhammad Rasulullah saw bersabda: “Tahukah engkau apa yang dimaksud dengan ghibah?”. “Allah dan Rasul-Nya lah yang tahu”, jawab Abu Hurairah. Rasulullah menjelaskan: “Ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan”. “Bagaimana kalau yang dibicarakan itu benar adanya?”. “Apabila yang engkau bicarakan itu benar, berarti engkau menggunjing”, tegas Rasulullah. “Dan jika tidak benar, berarti engkau melakukan suatu kebohongan (fitnah) tentang dia (HR Muslim).

Dan mengunjing ini dapat menggugurkan iman, sebgiamana hadist berikut: “Usman bin Afan ra mengemukakan, Muhammad Rasulullah saw bersabda: “Menggunjing (ghibah) dapat menggugurkan iman, sebagaimana seorang penggembala memotong pepohonan”. (HR Tahbroni)

Jangan Suka Mengolok Orang Lain

Bergunjing itu sama dengan memperolok-olok orang lain. Allah berfirman: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain. Boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik dari yang mengolok-olok,dan jangan pula wanita-wanita mengolok-olok wanita lain karena boleh jadi wanita yang diperolok itu lebih baik dari wanita yang mengolok-olok, dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan panggilan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” (Al Hujurat ayat 11)

Menutup Aib

Bila kita mengetahui aib saudara atau teman kita, mestinya ditutup, bukan malah disebar-luaskan. Muhammad saw bersabda: “Orang yang menutupi aib orang lain di dunia, maka pada Hari Kiamat Allah akan menutupi aibnya” (HR Muslim). Hadist yang serupa diriwayatkan oleh Imam Thabrani menyatakan: “Barangsiapa mengetahui keburukan saudaranya lalu dia menutupinya, pada Hari Kiamat Allah akan menutupi dosanya”.

Sebaliknya, barangsiapa membuka aib orang lain, maka Allah akan membuka aibnya sendiri di hadapan orang lain, bahkan akan dipermalukan sampai ke dalam rumahnya.

Muhammad Rasulullah saw bersabda: “Umatku akan mendapat ampunan kecuali orang yang terang-terangan berbuat dosa. Di antaranya orang yang berbuat dosa di malam hari, lalu menceritakan perbuatannya keesokan harinya, padahal Allah telah menutupinya. Ia katakana: “Hai Fulan, saya tadi malam berbuat begini an begitu”. Sesungguhnya malam itu Allah telah menutupi perbuatan dosanya, namun dia sendiri malah membukanya pada keesokan hari (HR Buchari dan Muslim)

Dalam hadistnya yang lain, Rasulullah menyatakan bahwa orang yang melakukan ghibah, adalah seperti orang memakan jenazah saudaranya sendiri.

Fitnah

Fitnah adalah suatu berita yang tidak benar terhadap seseorang tapi dinyatakan benar. Fitnah adalah suatu berita yang tidak benar tapi dinyatakan benar.

Sebuah ungkapan menyatakan bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Memang benar, fitnah itu dapat membunuh karakter atau nama baik seseorang.

Fitnah merupakan salah satu dosa besar, dan dapat mengakibatkan masuk Neraka bagi para pelakuknya. Sebuah hadist berbunyi: ”Hudzaifah ra menyatakan Muhammad Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebar fitnah” (HR Buchari Muslim)

Fitnah merupakan salah satu perbuatan bohong, padahal Rasulullah telah menjamin rumah di surga bagi orang yang meninggalkan berbohong. Perhatiakn hadist berikut: “Sabda Nabi SAW, Aku jamin sebuah rumah di Surga bagi orang yang menjauhi pertengkaran walaupun ia benar. Dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan berbohong, walaupun sekedar melucu. Dan sebuah rumah di surga yang tinggi bagi orang yang memperbaiki akhlaknya” (Abu Daud)

Fitnah terhadap Aisyah Istri Rasulullah

Fitnah ini sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman Rasulullah masih hidup. Siti Aisyah, istri Rasulullah pernah difitnah. Dalam suatu perjalanan, Siti Aisyah mengikuti rombongan Rasulullah dalam suatu peperangan. Setelah mendapat kemenangan dalam perang tersebut, saat pulang ke Madinah, rombongan Rasulullah istirahat di suatu tempat.

Saat itu Siti Aisyah yang diangkut dalam tandu tertutup diturunkan dari onta yang membawanya. Tanpa diketahui oleh para pengawal Aisyah turun karena mau buang air. Setelah itu Aisyah kembali ke tandunya, tapi dia kemudian mendapati bahwa kalungnya tidak ada di lehernya. Lalu dia keluar kembali, dan mencari kalungnya yang hilang.

Saat itu, waktu istirahat sudah cukup, dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan, tanpa disadari bahwa Aisyah tidak ada dalam tandu itu. Perlu diketahui bahwa tubuh Aisyah kecil, sehingga para pengangkat tandu tidak sadar bahwa tandu itu kosong. Singkat cerita, Aisyah tertinggal di hutan itu, lalu dia memutuskan untuk tetap menunggu di situ sampai tertidur.

Kebetulan seorang sahabat, Sofwan bin Mutahol Assulami juga tertinggal di belakang rombongan, dan dia sangat kaget melihat Aisyah yang sedang teridur di jalan. Dia mengucapkan: “Innalillahi wa inna ilaihi rojiu’n, sehingga Aisyah terbangun. Singkat cerita, Sofwan mempersilahkan Aisyah naik ke atas ontanya, dan dia menuntun onta itu. Peristiwa itu menimbulkan fitnah yang dikompori oleh Abdullah bin Ubay

Sesampai di Madinah, Aisyah sakit sampai satu bulan tanpa mengetahui ada fitnah terhadap dirinya. Yang dia herankan adalah Rasulullah tidak memperlihatkan kasih sayangnya seperti biasanya bila dia sakit. Setelah dia tahu fitnah itu, sakit Aisyah semakin parah. Dia mohon izin kepada Rasulullah untuk sementara akan tinggal di rumah orang-tuanya, Abu Bakar Siddieq. Yang dia lakukan hanya menangis dan menangis, karena dia merasa tidak pernah berbuat sesuatu yang difitnahkan kepadanya.

Peristiwa fitnah terhadap Aisyah itu diabadikan Allah dalam Surat An Nur ayat 11 s/d 25. Setelah turun ayat itu, Nabi Muhammad saw barau meyakini bahwa itu semua fitnah, dan terbukti bahwa Siti Aisyah adalah wanita yang suci.

Saat ini fitnah merupakan bagian yang terpisahkan dari kehidupan manusia dengan berbagai tujuan, yang dilakukan oleh hampir semua kalangan, terutama oleh orang-orang yang tak beriman. Tujuan seseorang melakukan fitnah pada umumnya untuk menjatuhkan lawan atau saingannya, termasuk dalam bidang politik, bisnis, selebriti dlsb. Dalam bidang politik, misalnya saat kampanye Pilpres dan Wapres atau PilGub dan Wagub serta Pemilihan Bupati atau Walikota dan Wakil Bupati atau Wakil Walikota sering terjadi fitnah yang disebut dengan “black campaign” atau kampanya hitam, yaitu menjelek-jelekkan lawan politiknya.

Bukan Hanya di TV

Perbuatan gosip, ghibah dan fitnah bukan hanya dilakukan melalui infotaintment di televisi, tapi juga di media-media lain, bahkan bisa langsung dari mulut ke mulut. Namun media yang terbanyak di samping melaului televisi adalah melalui koran, terutama koran mingguan dan majalah-majalah hiburan.

Saat ini, sarana gosip, ghibah dan fitnah lebih canggih lagi, yaitu melaui intrenet dan jejaring social seperti facebook dan twitter. Sarana inilah yang menjadikan kasus video porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari tersebar ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat, yang menggegerkan seluruh Indonesia. Bahkan negeri super power, Amerika Serikat yang merupakan Negara biang gosip terbesar di dunia, ikut menyebar-luaskannya melalui majalah-majalah berskala dunia.

Dalam hitungan detik, materi yang di upload (dimuat) di internet dapat diakses di seluruh dunia tanpa kenal batas teritorial Negara, benua, dlsb. Dan pada saat yang sama dapat di download (diambil) dari internet untuk di sebarluaskan lagi melalui situs-situs lain. Saat ini ada 400 juta situs porno yang ada di dunia, hampir dua kali lipat dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumklah 238 juta.

Satu lagi sarana yang sangat efektif untuk menyebar-luaskan dan menerima gosip, ghibah dan fitnah adalah melalui handphone atau telephone celluler, terutama yang dapat menampilkan gambar-gambar, dan yang mempunyai fasilitas jaringan social seperti facebook, twitter, yahoo messenger dll.

Para Pihak Yang Terlibat

Orang-orang atau para pihak yang terlibat dan menyebarkan gosip, ghibah dan fitnah antara lain: wartawan, presenter (TV), para pemirsa TV, pembaca (koran), pengunduh (peng-upload) internet, pengunjung situs internet yang bersangkutan, para pemilik stasiun TV atau majalah dan koran, para pemasang iklan infotaintment, dll.

Mereka semua ikut menanggung dosanya. Dan dosa ini bagaikan multi level marketing, sehingga dosanya menjadi berlipat ganda. Baru-baru ini, kita dihebohkan dengan masalah beredarnya video porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari, yang sampai sekarang masih dalam tahap penyidikan.

Dalam kasus Ariel misalnya, orang yang pertamakali mengunggahnya di intenet, misalnya si A, lalu si B mengunjungi situsi tsb. Si B berdosa, si A mendapat dosa karena B telah menonton video. Kemudian si B forward ke C. Si C dapat dosa saat membuka situs itu, sedang si B dan Amendapat dosa juga yang sama besarnya dengan dosa A. Jadi semakin banyak orang yang memonton lalu menyebarkannya lagi, semakin besar dosa si A sebagai pengunggah pertama. Tak dapat dibayangkan bila sudah jutaan orang yang menyaksikan video tsb.

Bagaimana dengan si pelaku seperti Ariel, Luna Maya dan Cut Tari?. Tentu dosa mereka tak kalah dahsyatnya, karena mereka sebagai sumbernya, walaupun mereka tidak berniat untuk menyebarkan video tersebut, karena tanpa mereka berbuat dan merekamnya, maka peredaran video asusila itu tidak akan pernah terjadi . Perbuatan zinah itu sendiri sudah merupakan dosa besar, apalagi terhadap istri orang, dosanya akan berlipat ganda lagi, karena termasuk dosa kepada suaminya.

Dikabarkan bahwa akibat dari menonton video porno itu, banyak terjadi kasus pemerkosaan dan perbuatan sex bebas di kalangan pelajar, yang memang sudah marak sebelumnya, sehingga dosa para pelaku dan pengunduh video itu di intertnet sudah tak terhitung lagi.

Bulan Ramadhan adalah Bulan Bertobat

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Berdasarkan ketetpan PP Muhammadiah dan Pengurus Muhammadiyah Jawa Timur, bulan Ramadhan akan mulai tanggal 11 Agustus ini. Namun, kita tunggu ketetapan Pemerintah melalui Menteri Agama yang biasanya akan diumumkan menjelang awal bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu ditunggu-tunggu para sahabat dan kaum Muslimn yang beriman. Karena di bulan Ramadhan, pahala-pahala akan dilipat-gandakan, dan dosa-dosa kita akan diampuni Allah.

Semoga bulan suci Ramadhan ini dijadikan bulan mawas diri bagi semua pihak yang biasa melakukan gosip, ghibah dan fitnah, termasuk stasiun-stasiun TV, majalah, koran, internet, jejaring sosial untuk tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan yang termasuk dosa-dosa besar tersebut.

Sesungguhya masih banyak isi infotaintment yang “laku dijual” yang cukup menarik bagi pemirsa TV dan pembaca di media cetak, yang tidak bersifat gosip, ghibah dan fitnah yang sangat merugikan pihak yang jadi korban, yang mengundang dosa dan laknat Allah.

Enam Perkara Menjamin Masuk Surga

Marilah kita isi bulan Ramadhan ini untuk melakukan ibadah sebanyak-banyaknya, dan menghindari perbutan dosa, termasuk melalukan gosip, ghibah dan fitnah.

Kita sambut bulan Ramadhan dengan penuh rasa suka-cita dan gembira. Saya akhiri artikel ini dengan menyampaikan sebuah hadist Rasulullah saw tentang orang-orang yang dijamin masuk surga: “ Ubaidah ibnu Shomit ra menegaskan, Muhammad Rasulullah saw bersabda:”Jamin-lah untukku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin kalian masuk Surga. Enam perkara itu adalah:


  • Jika berbicara, jujurlah
  • Apabila berjanji, tepatilah
  • Kalau diberi amanah, peliharalah
  • Tundukkanlah pandangan mata kalian
  • Peliharalah kemaluan kalian
  • Cegahlah kedua tangan kalian dari perbuatan terlarang

(HR Baihaqi).

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi kaum Muslimin dan Muslimat, khususnya Kompasianer tercinta.

Semoga bermanfaat

Depok, 3 Agustus 2010

Bakaruddin Is

Baca juga:

Pelajaran Berharga dari Kasus Ariel Luna Maya dan Cut Tari

http://agama.kompasiana.com/2010/06/22/pelajaran-berharga-bagi-kita-dari-kasus-ariel-luna-dan-cut-tari/

Dari Kasus Luna: Wahai Wanita Jangan Rendahkan Derajatmu

http://agama.kompasiana.com/2010/07/30/dari-kasus-luna-tari-wahai-kaum-wanita-jangan-rendahkan-dirimu/?ref=home

Pedoman Hidup dari Rasulullah SAW

http://agama.kompasiana.com/2010/07/15/pedoman-hidup-dari-rasulullah-saw/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun