Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kayu Putih Aromatherapy; Perpaduan Kesegaran dan Kehangatan

22 Oktober 2016   12:56 Diperbarui: 22 Oktober 2016   19:25 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Haikal dengan senang hati meminta si Rose untuk menyegarkan harinya. Sumber: dok.pribadi

Awalnya, saya nggak begitu suka dengan aroma minyak kayu putih. Seringkali saya melontarkan kalimat yang semestinya tidak layak diucapkan acapkali mencium aroma minyak kayu putih.

“Kamu seperti wanita baru melahirkan!”

Terdengar seperti pukulan berat. Namun tidak ada maksud saya untuk memvonis wanita. Anggapan demikian karena aroma minyak kayu putih sering saya cium saat menjenguk saudara maupun teman yang baru melahirkan. Benar khasiat minyak kayu putih besar sekali tetapi soal aroma saya benar-benar belum mau menerimanya.

Dibilang sok maskulin juga bukan. Nggak cuma saya yang seorang pria sensitif terhadap hal-hal tertentu, orang lain juga demikian. Aroma yang berbeda bisa membuat saya mual dan tidak selera makan. Belakangan, saya menerima informasi bahwa Cap Lang baru saja meluncurkan minyak kayu putih dengan wangi yang bisa diterima oleh indera penciuman saya.

Bergegas saya ke supermarket terdekat, terdapat empat pilihan warna tutup botol dan aroma; aroma Green Tea sebagai BrightenyourMoodtherapy yang memberi kesan seakan-akan sedang berada di alam bebas. Aroma Rose sebagai Your MoodBoostherapyyang menawarkan aroma bunga lebih harum. Aroma Ekaliptus sebagai PureRelievingyouTherapy lebih cocok untuk menghalau masuk angin. Aroma Lavender sebagai Calm&RelaxationTherapy cocok dipakai untuk memanjakan istirahat.

Saya menimbang-nimbang selama lima menit. Membeli keempat Kayu Putih Aromatherapy ini kesannya mubazir. Lebih baik saya memilih satu saja yang benar-benar nyangkut di hati sebelum membeli kembali apabila sudah habis nanti. Warna tutup botol merah menarik perhatian saya. Aroma bunga lebih menyentuh untuk menghangatkan. Saya mengambil botol ukuran 60ml dan membawanya ke kasir. Total yang harus saya bayar untuk Kayu Putih Aromatherapy dengan aroma Rose di salah satu supermarket Aceh Barat adalah Rp.18.000.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Kayu Putih Aromatherapy aroma Rose dipercaya dapat meningkatkan mood dengan cara diolesi di pelipis dan leher. Bagi saya secara pribadi, satu saja minyak kayu putih dengan aroma menyegarkan ini, manfaatnya bisa lebih dari itu. Saya termasuk orang yang tidak bisa jauh dari wangi-wangian dan minyak angin. Koleksi minyak angin sebelumnya tak pernah jauh dari tempat tidur. Bahkan, terbangun tengah malam, bisa saja saya mengolesi aroma minyak angin ke leher dan lengan. Hal ini juga saya praktikan pada Kayu Putih Aromatherapy aroma Rose yang baru saja beli.

Olesi Rose sebelum Lotion

Saya seorang pria yang tak pernah ketinggalan mengolesi badan dan lengan dengan lotion. Jika sebelumnya saya menggosok botol minyak angin aromatherapy lain di lengan atau badan sebelum diolesi lotion, sejak memegang Kayu Putih Aromatherapy aroma Rose saya melakukan hal yang sama.

Mandi pagi yang kadang dingin sekali tak bisa dilewatkan begitu saja. Sehabis mandi, saya menuangkan si Rose ke telapak tangan, membasuh ke lengan dan badan. Jika terburu-buru, saya melakukan dengan menuangkan minyak kayu putih ke telapak tangan yang sebelumnya telah saya tuangkan lotion.

Rasanya? Pagi yang segar tambah menyegarkan untuk memulai sesuatu yang menarik. Benar seperti tagline si Rose, YourMoodBoostherapy,hari-hari saya diwarnai dengan mood yang baik. Aktivitas yang seharusnya menjenuhkan terasa lebih segar sampai siang hari. Apabila lelah datang saat itu, saya cukup menuangkan si Rose ke telapak tangan lalu menggosoknya di lengan dan leher.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun