Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Membina Sekolah sebelum Merdeka Belajar

31 Mei 2023   11:59 Diperbarui: 31 Mei 2023   13:57 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarak Merdeka Belajar dari pelosok desa dengan harapan suatu saat bisa mencerdaskan bangsa. Begitulah kenyataan yang sedikit pahit dengan minimnya informasi maupun pengarahan. Semua hal yang menjadi lumrah di kota besar, sampai di desa mesti meraba-raba terlebih dahulu agar tahu apa itu jenisnya.

Soal merdeka belajar juga demikian. Kurikulum Merdeka yang sedang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyasar ke semua elemen. Tentu, berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang diterapkan tanpa uji coba secara besar-besaran.

Merdeka Belajar untuk Semua 

Saya mengeluarkan pendapat karena seorang guru yang awam mengenai merdeka belajar dari Kurikulum Merdeka. Alasan terkuat kenapa ini bisa terjadi karena gaung merdeka belajar sudah sampai ke mana-mana. Dengan berbagai teori dari para pakar ahli, pengamat maupun siapapun itu yang melakukan studi kasus sampai ke luar negeri, pendidikan di Indonesia yang carut-marut, terutama di pelosok mestilah mendapat perhatian khusus.

Amannya saat ini karena internet mengubah sudut pandang, cara berpikir, dan menggali informasi lebih praktis meskipun saya berada di pelosok desa. Nikmat yang sungguh tidak terbantahkan manakala sebuah kurikulum ingin diterapkan. Namun sekali lagi, penerapan merdeka belajar yang diagung-agungkan oleh pemangku kebijakan tidaklah semudah membalik telapak tangan.

Kami butuh penyesuaian.

Kami perlu arahan dan bimbingan.

Kami mau contoh yang nyata.

Dari sebuah perubahan tersebut!

Inilah merdeka belajar yang disebut sebagai literasi digital, euforia pendidikan yang menuntut sukses di akhir, dan proses bersenang-senang di mana siswa berhak memilih mata ajar yang sesuai kemampuan maupun bakat minat.

Sukses apa yang ingin saya sampaikan itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun