Mohon tunggu...
Muhammad Baiquni
Muhammad Baiquni Mohon Tunggu... -

Nama saya Muhammad Baiquni, terlahir sebagai anak terakhir dari 3 bersaudara yang berarti saya anak ke empat dan satu-satunya anak lelaki di keluarga saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menawarkan Kesedihan

2 Mei 2011   14:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:09 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pun tiada pernah membencimu. Yang sedang aku rasa adalah kesedihan yang mendalam. Andai engkau tahu.

Kesedihan yang bagaimana yang datang, ketika engkau menuliskan berita dagumu mulai berketar. Tanganmu dingin, dan juga gemetar. Bibirmu mulai tergigit, lantas air mata jatuh tanpa tahu kapan dia akan usai. Dan gemuruh di dadamu begitu bertalu. Engkau merasakan panas yang sangat. Hatimu seperti terbakar api yang engkau pun tidak tahu entah bagaimana cara memadamkannya.

Aku menunggumu di sini. Dengan cinta dan rindu yang masih sama. Untuk mendengarkan sebuah kabar, bahwa engkau ingin kembali diganggu. Aku menunggu. Sembari, mencoba: MENAWARKAN KESEDIHAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun