Mohon tunggu...
Baiq Cynthia
Baiq Cynthia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger, Content Writer, dan Mom to Be

Menulis membuatmu ada. Email: Baiq_cynthia@yahoo.com IG : BaiqCynthia Facebook : Baiq Cynthia Sribulancer : Baiqcynthia

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terus Mendaki Kesuksesan, Suksesnya Bukan Saat di Puncak tapi Kembali dengan Selamat

13 Agustus 2019   10:30 Diperbarui: 13 Agustus 2019   10:36 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendaki puncak (sumber: Pixabay)

Pada pembahasan ini, kita dituntut untuk mengalokasi waktu secara tepat dan akurat. Tidak menghabiskan waktu hanya untuk kegiatan yang kurang bermanfaat. Sebab setiap detik yang kita lakukan akan berimbas pada menit, jam, hari dan tahun yang kita lewati. Tentu saja dalam menjalani aktivitas tidak harus ngoyo/terlalu capek. Semua bisa diatur. 

Seperti kegiatan menulis yang tidak mungkin dikerjakan pagi hingga petang sampai tidak mandi, makan, atau olahraga. Namun, membuat jadwal dan target. Jika ingin menyelesaikan tulisan dalam jangka waktu sebulan. Maka sehari cukup menulis 3 lembar tiga puluh hari tentu akan 90 halaman. Tentu saja ini akan meringankan, karena orang yang memang benar-benar ingin menjadi penulis pasti punya waktu untuk menulis walaupun hanya satu jam setiap hari.

(sumber:pixabay)
(sumber:pixabay)
Jangan Berhenti Bercoba, buku yang sukses membuat saya terkesima dengan cerita singkat beberapa orang sukses yang terselip. Dalam penjelasannya hampir semua orang yang sukses pasti akan mengalami kendala maupun kegagalan. Namun, mereka akan segera bangkit dari kegagalan. Tidak akan berlarut-larut dalam kegagalan. 

Jadi, teringat dengan kisah garam. Garam yang ditaruh pada gelas berisi air akan terasa lebih asin daripada garam yang ditabur pada air danau. Jika garam diibaratkan sebagai sebuah masalah, tentu saja wadah yang menampung ibarat hati manusia. Jika hati sempit saat menghadapi masalah yang remeh pun akan terasa berat. 

Berbeda dengan hati yang lapang, mereka akan lebih kuat dan mencari jalan keluar dari masalahnya. Seperti yang dikatakan oleh Agus Noor di akun instagramnya, "Sesungguhnya orang yang kuat bukan memiliki bahu untuk besandar, tetapi hati yang sabar."

Ketika keyakinan terhadap impian mulai mengendor, jangan beri ruang rasa malas, pengecut dan lembek dalam hati. Mereka yang menyerah sebelum waktunya, intinya orang-orang yang lemah, rapuh dan payah. 

Orang ini yang berhenti mencoba ibarat kabur dari medan tempur, seperti pemain sepak bola yang lari saat pertandingan. Mereka yang memilih berhenti sebelum berjuang tidak akan pernah merasakan nikmatnya sukses. Sementara orang yang berlelah-lelah dan terus berjuang menggapai kesuksesan tentu akan merasakan sukses.

skrinsut iPusnas: Edited by Baiq Cynthia
skrinsut iPusnas: Edited by Baiq Cynthia
Namun, ingat ketika sudah sukses jangan berpuas dulu. Ibarat kita mendaki gunung, kesuksesan yang hakiki bukan saat berada di puncak gunung. Tetapi saat berhasil turun kembali dengan keadaan selamat. Begitu seterusnya siklus orang-orang dalam mencapai kesuksesan. Mereka akan terus berinovasi, melakukan sesuatu yang baru dan terus berusaha menjadi orang yang produktif. Karena sukses itu faktor pilihan mau/tidak.


Terlepas dari beberapa kesalahan penulisan yang tersebar di beberapa bab. Saya tidak merasa terganggu, karena terlalu menyimak setiap pembahasannya. Buku ini ringan dibaca dalam sekali duduk karena jumlah halamannya hanya 157 halaman. Rekomended bagi kamu yang masih bingung melangkah atau masih takut gagal. Coba baca buku ini!

Penulis : Nasrul Yung
Penerbit : Elexmedia
Tahun Terbit : 2017
Jumlah halaman : 157
ISBN : 978-602-04-1351-8
Pereview : Baiq Cynthia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun