Mohon tunggu...
Anak Perbatasan
Anak Perbatasan Mohon Tunggu... -

Anak Perbatasan yang ingin terus belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Bodohnya Prabowo

22 Januari 2019   15:25 Diperbarui: 22 Januari 2019   15:29 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo dan Sandi dalam Pidato kebangsaan doc. gerindra

Saat ini siapa yang tidak kenal dengan Prabowo Subianto sampai saat inipun namanya selalu di perbincangkan dalam dan luar negeri, apalagi setelah dirinya mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno.

Setelah mendapatkan restu dari para ulama sebagai Calon Presiden (Capres) menjadi sebuah kekuatan besar dalam kubu Prabowo, karena dianggap bisa memperbaiki keadaan bangsa Indonesia saat ini yang sedang carut marut apalagi Prabowo punya kapasitas serta kemampuan untuk mengubah arah perjuangan yang diinginkan founding father.

Serta dukungan masyarakat yang mengingkan Presiden baru menambah kekuatan baru karena banyaknya masyarakat yang menginginkan perubahan terhadap bangsa yang lebih baik, mejadi alasan kuat memperbaiki bangsa untuk menjadikan adil dan makmur atas harapan yang diberikan kepada Prabowo dan Sandi.

Melihat kemampuan yang dimiliki oleh seorang Prabowo sebagai mantan militer dengan memiliki integritas, sikap yang tegas, wibawa serta pengetahuan yang luar bisa sudah cukup mewakili diri untuk menjadi Presiden Indonesia.

Walaupun sebagai mantan militer Prabowo juga memiliki kelemahan dan kebodohan, berbeda dengan apa yang di bayangkan kebanyakan orang selama ini dengan sikap tegasnya, Prabowo membuktikan kepada masyarakat Indoensia dengan menunjukkan sifat aslinya saat debat perdana Capres beberapa hari lalu serta menghilangkan stigma masyarakat kepada dirinya selama ini, walaupun masih banyak saja kelompok yang memfitan dan menyerang tapi tidak membalas balik.

Ada beberapa kelemahan atau kebodohan Prabowo pertama adalah BODOH, memberikan kuasa hukum internasional yang hebat demi TKW yang akan dipenggal kepalanya, sampai akhirnya TKW tersebut bebas berkat campur tanganmu serta bodoh karena diam saja saat dihina dan diftnah oleh lawan politikmu.

Begitu disaat pemerintah acuh tak acuh terhadap bangsa Palestina, tapi engkau menunjukkan sikap negarawan yang menyatakan rencanamu untuk mendukung palestina serta beberapa tahun lalu pun engkau sudah memberikan bantuan dana untuk palestina tanpa diekspos media, jika bukan Duta Besar Palestina yang ngomong engkau memberikan bantuan mungkin sampai hari ini kami pasti tidak tahu.

Begitupun ketika dirimu membeli perusahan kertas raksasa namun failit yang berpontensi kerugian hingga 1 triliun hanya agar kerugian tersebut tidak ditanggung oleh negara Indonesia dan apabila tidak dibeli perusahaan tersebut akan dibeli oleh Amerika untuk kepentingan strategisnya.

Lemahnya dirimu saat engkau mendirikan asrama untuk nelayan, peternakan dan petani tapi tidak minta diekspos oleh media serta diam saat dihina dan difitnah oleh jenderal-jenderal yang bertentangan politik demi kepentingan dengan dirimu saat di militer padahal jelas bukan kau pelakunya, apalagi saat dirimu membawa Kopassus menjadi elit yang diakui dunia menduduki posisi ke tiga dunia (versi discovery channel military edisi 2008) bahkan pasukan elit Amerika saja dibawah Kopassus bukankah itu bisa menaikkan citramu tapi kenapa tidak kau lakukan itu? Tapi masih saja kau diam tanpa mengekspos, bukankah itu bagian dari prestasi sosialmu? Tapi mengapa engkau biarkan menguap begitu saja?.

Engkaupun tidak pintar karena tidak mengekspos karena begitu banyak masjid yang sudah kau bantu untuk dibangun dengan uang pribadi maupun bantuan sahabat-sahabatmu dari dalam dan luar negeri, padahal yang lain baru meresmikan saja (tanpa membangun) sudah diliput besar-besaran. Mungkin inilah alasan Gus Dur sampai menyatakan bahwa "orang yang paling ikhlas untuk rakyat Indonesia adalah Prabowo tidak suka pamrih, ikhlas untuk bangsa dan negara yang benar tetaplah benar mungkin sebagian masyarakat hanya tau keberukanmu, makanya masyarakat banyak mengatakan terbuat dari apa hatimu dengan sikapmu selama ini.

Salam Anak Perbatasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun