Tidak sedikit masyarakat yang memiliki kesan negatif terhadap pemerintahan Jokowi JK, lantaran beberapa janji politik yang ia sampaikan justru ia ingkari.
Sebut saja kenaikan listrik, tentu dengan kenaikan listrik memberikan effect positif terhadap pengusaha namun memberikan dampak negatif terhadap masyarakat kecil.
Dalam pantauan penulis, saat melakukan kunjungan ke beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan sebahagian masyarakat kecil memberi kesan kurang kepada Jokowi.
Saat saya bertanya apa yang dirasakan masyarakat dalam kepemimpinan Jokowi dengan spontan menjawab.
"Napanrasa-rasaki, menre listrik'e, menre Pajak,'e, menre bensin'e, masuli maneng barang-barangnge,"ungkap salah satu masyarakat yang menjalani kehidupannya sebagai petani dalam bahasa bugis.
Artinya semenjak pemerintahan Jokowi sangat menyensarakan masyarakat, Listrik Naik, Pajak naik, bensin naik, harga barang semakin mahal.
Kesan masyarakat ini tentu tidak lahir begitu saja, kesan ini lahir akibat janji politik Jokowi yang ia tidak tunaikan.
Misalnya tidak menaikkan BBM, Listrik dan kebutuhan lainnya, namun faktanya adalah yang dirasakan masyarakat kebutuhan mendasar tersebut sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu di era Jokowi sejumlah masyarakat juga menilai banyaknya issu pelecehan terhadap agama, seperti kasus ahok dan pembakaran bendera bertulis kalimat tauhid.
Jadi itu sangat berkesan pada masyarakat, mereka menyaksikan di TV soal kasus ahok dan pembakaran bendera dengan rasa bangga, berjoget sambil bernyanyi-nyanyi.