Mohon tunggu...
Bahrul Ulum
Bahrul Ulum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Agribusiness

tetap semangat gapai impian

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tim PKM Pengabdian Masyarakat FPP Undip Kembangkan Ekowisata Latoh Berbasis Masyarakat Pertama di Rembang

29 Agustus 2021   12:28 Diperbarui: 29 Agustus 2021   12:32 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim PKM Undip Bersama Masyarakat Sasaran Desa Pantiharjo Kecamatan Kaliori/dokkpri

Latoh dengan nama latin Caulerpa lentillifera adalah salah satu komoditas lokal yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Rembang. Namun disayangkan kesadaran masyarakat untuk membudidayakannya masih sangat rendah. Latoh selama ini hanya dicari secara tradisional serta tidak dibudidayakan secara massif oleh masyarakat pesisir Rembang. 

Dulu masyarakat mendapatkannya dengan mudah, tinggal pergi ke pantai dan latoh sudah dapat ditemukan dengan mudah. Masyarakat sendiri merasa tidak perlu membudidayakannya karena dianggap sebagai sesuatu yang mudah dicari, maka tidak perlu dilestarikan. Hingga sekarang tiba suatu masa di mana latoh sudah jarang ditemukan dan harganya di pasaran juga relatif mahal bagi masyarakat sekitar. Padahal masyarakat di Rembang memiliki budaya untuk mengkonsumsi latoh, yaitu mengolahnya menjadi urap.

Melihat dari permasalahan yang ada, tim Program Kreativitas Masyarakat Pengabdian Masyarakat dari Universitas Diponegoro mencoba untuk mencari jalan keluar. Tim yang diketuai oleh Bahrul Ulum Habiba dengan anggota Aji Rusanto, Zavia Ananda Safitri, dan Chrissilia Yunia Atmojo yang dibimbing oleh Kadhung Prayoga, S.P., M.Sc inipun memprakarsai untuk membuat Ekowisata Latoh Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya Pelestarian Komoditas Lokal di Daerah Pantai Utara Jawa Kabupaten Rembang

“Desa Pantiharjo saya pilih karena mayoritas masyarakatnya adalah nelayan yang terdampak pandemi, pendapatan mereka bahkan ahrus turun hingga 50%. Terlebih ibu-ibu di Desa Pantiharjo juga tidak memiliki kegiatan produktif. Harapannya dengan adanya program ini pendapatan keluarga nelayan meningkat dan bisa terbentuk kawasan ekowisata latoh yang sekaligus mengedukasi masyarakat sekitar,” kata Bahrul selaku ketua tim.

Program ini diawali dengan cara mengajak masyarakat melalui sosialisasi yang dilaksanakan secara daring maupun luring. Selanjutnya dilakukan selama program pengabdian ini berupa pencarian titik lokasi dalam pembuatan kolam yang tentunya harus memenuhi kriteria tertentu, pencarian mitra, sosialisasi dengan masyarakat sekitar, melakukan perizinan dengan pemerintah Desa Pantiharjo, dan yang terakhir pelaksanaan kegiatan. 

Masyarakat Sasaran sedang Melaksanakan Monitoring Pembersihan Kolam Budi Daya/dokpri
Masyarakat Sasaran sedang Melaksanakan Monitoring Pembersihan Kolam Budi Daya/dokpri

“Masyarakat sangat aktif untuk mengikuti serta tertarik terhadap program yang kami lakukan, mereka mau diajak untuk gotong royong dalam pembuatan kolam budi daya, pembersihan desa, serta pelaksanaan berupa penanaman, perawatan yang dilaksanakan satu minggu sekali, dan pengolahan pascapanen latoh,” kata Bu Eny, salah satu anggota PKK Desa Pantiharjo.

Dalam tahapan lanjutan yaitu pembentukan desa ekowisata latoh. Pembentukan dilakukan dengan melakukan penataan kawasan sekitar kolam, menyiapkan keperluan yang dibutuhkan, penguatan kapasitas sumber daya manusia, dan penyebarluasan informasi melalui media sosial seperti yang ada di akun tik tok @ekowisatalokanom dan instagram resmi @lokanom. Kegiatan ini ternyata dirasakan memberi dampak yang signifikan oleh ibu-ibu yang ada di Desa Pantiharjo. 

“Program ini sangat baik dilakukan, harapannya kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan. Mengingat latoh sudah semakin langka dan ini adalah upaya yang nyata untuk mejaga kelestariannya.” Ujar Ibu Saripah, selaku Ketua PKK Desa Pantiharjo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun