Kemarin, Selasa (3/11), melalui kanal media sosial, ajakan tak biasa disampaikan oleh jaringan restoran Burger King di Indonesia kepada para pelanggannya untuk melakukan pemesanan dari kompetitornya McDonald’s. Padahal, kita sama-sama ketahui bahwa kedua perusahaan itu bersaing dalam bisnis penjualan restoran cepat saji.
Tak hanya McD, Burger King turut menyebutkan beberapa jaringan restoran cepat saji dan brand lokal lainnya, seperti Flip Burger, Carl’s Jr, Wendy’s, Klenger Burger, KFC, CFC, Domino’s Pizza, Pizza Hut, Bakso Boedjang, Sate Khas Senayan, HokBen, J.Co, Ta Wan, Sederhana, dan warteg.
Sontak ajakan ini diikuti oleh beragam komentar simpatik dari para pengikutnya di media sosial. Mulai dari dukungan, pujian, saran, hingga membahas perbandingan produk Burger King dengan McDonald’s. Rupanya, apa yang dilakukan oleh Burger King Indonesia ini mengikuti tindakan Burger King di Britania Raya (2/11).
Apa tujuan Burger King melakukan ini?
Kita ketahui, pada masa pandemi Covid-19 ini, persaingan usaha tentulah sangat ketat bahkan mungkin “berdarah-darah”. Banyak perusahaan bertumbangan sebagai akibat ekonomi dunia yang kolaps, sehingga berakibat pada membesarnya angka pengangguran dan turunnya daya beli masyarakat.
Kondisi inilah yang mungkin berakibat pada tajamnya persaingan antar perusahaan, termasuk jaringan restoran seperti Burger King dan McDonald’s. Lalu mengapa Burger King malah meminta pelanggannya memesan dari McDonald’s dan pesaingnya yang lain? Apa tujuan mereka?
Salah satu sebab dari ajakan Burger King itu adalah kebutuhan atas kolaborasi dalam bisnis di tengah suasana pandemi.
Melalui kolaborasi, bahkan perusahaan yang saling bersaing pun akan sama-sama berkesempatan untuk menyampaikan value masing-masing. Meskipun demikian, kolaborasi di sini tentu bukanlah semacam kolaborasi terbuka yang tanpa batasan dan tanpa target sama sekali.
Dalam hal ini, Burger King tampaknya telah selangkah lebih maju dari para kompetitornya. Mereka berhasil menggalang dukungan sosial untuk dirinya dan para kompetitornya sesama pebisnis restoran. Lalu, yang menjadi target atau tujuan Burger King apa?
Bila kita perhatikan dalam bagian akhir postingannya, Burger King menyebut salah satu produk unggulannya (Whopper) sebagai pilihan terbaik untuk dipilih pelanggannya.
Secara bersamaan, salah satu produk unggulan McDonald’s (Big Mac) tetap disebutkan. Artinya, meski Burger King berbaik hati menyebutkan salah satu produk unggulan kompetitornya, namun mereka tetap ingin meyakinkan pelanggannya bahwa Whopper dari Burger King tetaplah yang terbaik. Di sinilah letak keunggulan postingan Burger King untuk memenangkan persaingan pasar.
Kuncinya terletak pada copywriting yang unggul. Dari kacamata basic copywriting, postingan mereka memang bisa dibilang sangat baik. Postingan itu memenuhi keseluruhan formula dasar dari copywriting antara lain Attention, Interest, Desire, Conviction dan Action.