Mohon tunggu...
Bahrian Kuncoro Aji
Bahrian Kuncoro Aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🐱

West Borneo

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Kunci Membuka Usaha Warung Kecil agar Tidak Merugi

4 Februari 2023   11:11 Diperbarui: 6 Februari 2023   21:22 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Geliat perekonomian toko kelontong di kota Pekalongan. (Dok. Shutterstock/Maharani Afifah)

Kegiatan operasional warung pada umumnya meliputi membayar uang sewa bangunan, membayar listrik per bulan, membeli barang dagangan, dan penjualan barang dagangan.

Pemisahan ini bertujuan untuk mengetahui apakah selama kegiatan operasional warung yang tidak dipengaruhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari ini dapat menghasilkan keuntungan atau justru mengalami kerugian.

WAJIB MELAKUKAN PENCATATAN

Ingat pencatatan yang dilakukan hanya berhubungan dengan seluruh kegiatan operasional warung saja. Yang dimaksud arus kas masuk di sini adalah mencatat seluruh penghasilan dari penjualan barang dagangan, sedangkan arus keluar adalah mencatat seluruh biaya operasional seperti membayar sewa, membayar listrik, dan pembelian barang dagangan.

Pencatatan disarankan dilakukan secara terpisah yang dapat dibagi menjadi dua pos yaitu pos arus kas masuk (penjualan) dan pos arus kas keluar (pembelian barang dagangan). 

Hal ini dilakukan agar memudahkan Anda dalam menelusuri transaksi yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian barang dagangan serta pengeluaran biaya operasional yang berguna untuk membuat laporan keuangan.

MENGKODE BARANG DAGANGAN

Membuat kode barang dagangan ini bertujuan untuk melakukan manajemen barang dagangan dengan berbagai macam yang dijual (miasal puluhan jenis), mengefisienkan pencatatan dari penjualan barang dagangan, mengontrol persediaan barang dagangan yang masih ada di gudang, dan sebagai alat untuk memudahkan menghitung penjualan dalam pembuatan laporan laba/rugi.

Kode barang dagangan dapat dibuat berdasarkan kategori barang yang dijual seperti kategori sembako (A), makanan ringan (B), minuman ringan (C), alat mandi (D), alat tulis (E), dan lain sebagainya. 

Contoh pengkodean pada kategori sembako adalah dengan di kode "A" yang nantinya diikuti dengan pengkodean angka misalnya sembako jenis beras dikasih kode "1" dan diakhiri dengan kode merek beras tersebut misalanya beras merek Lele Terbang dikasih kode "01" sehingga pengkodean barang dagangan sembako beras merek lele terbang adalah "A101".

MEMBUAT LAPORAN LABA/RUGI

Laporan laba/rugi merupakan sebuah alat yang umum digunakan untuk mengevaluasi kegiatan operasional usaha di semua industri. 

Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang pengusaha untuk melakukan pencatatan untuk diubah menjadi suatu informasi dengan membuat laporan laba/rugi agar mengetahui apakah usahanya dapat dipertahankan karena menguntungkan atau lebih baik ditutup selamanya akibat mengalami kerugian secara terus-menerus.

Perlu diingat pengeluaran (arus kas keluar) yang lebih besar dari penghasilan (arus kas masuk) tidak selalu menjamin warung mengalami kerugian bahkan justru warung tersebut mengalami keuntungan. Kenapa bisa begitu? Mari lihat kasus dibawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun