Mohon tunggu...
Bahitsa Al Badiyah
Bahitsa Al Badiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Selamat Membaca dan Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Barokatologi Kehidupan di Pesantren

5 Maret 2021   22:58 Diperbarui: 5 Maret 2021   23:06 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Tentunya sudah tak asing lagi dengan kata Pesantren atau biasa disebut pondok. Ketika bertanya kebeberapa orang apa itu pesantren? Tentu, ia akan menjawan bahwasannya pesantren merupakan tempat para santri dan santriwati mununtut ilmu serta tempat memperdalam ilmu agama yang bersistem boarding. sehingga tidak seperti siswa-siswa di sekolah lainnya yang hanya datang setelah selesai sekolah mereka akan pulang ke rumah, nah ini berbeda dengan pesantren. Adapun juga ketika saya bertanya kepada beberapa teman-teman saya ada yang menjawab "pesantren merupakan tempat menimbah ilmu yang khususnya lebih mendalami soal keagamaan dan biasanya pesantren juga terdapat asrama, dan bahwasannya anak-anak pesantren memiliki ilmu agama yang lebih dalam dibandingkan dengan anak-anak yang sekolah di sekolah umum" dan ada juga yang berpendapat bahwasannya pesantre itu "tempat orang menimba ilmu seperti sekolah biasa, namun perbedaanya terletak pada suasana pelajaran  yang di dapat, dan juga kegiatan yang lebih agamis. Intinya tempat memperdalam ilmu agama" dan pendapat-pendapat lainnya. Nah bisa dilihat dari beberapa pendapat diatas dan pendpat-pendapat lainnya yang tidak tercantumkan, dapat disimpulkan bahwasannya banyak orang menilai bahwasannya di pesantren belajarnya lebih fokus pada pelajaran ilmu agama, sehingga banyak orang mengatakan anak pesantren itu alim-alim. Padahal di pesantren tidak hanya mengajrkan ilmu agama saja.

            Bahwasannya di dalam sebuah pesantren seorang santri atau santriwati tidak hanya belajar soal ilmu agama saja, akan tetapi mereka juga belajaran mengenai pelajaran umum juga seperti sains, sejarah, tatanegara, fisikia dll. Nah yang menjadi perbedaan sekolah di pesantren dan di sekolah umum yaitu barokahnya. Bahwasannya di pesantren itu bukan hanya tentang mengajarkan ilmu akademik saja, akan tetapi juga belajar tentang ilmu kehidupan, yang mana ilmu tersebut tidak diajarkan di semua sekolah-sekolah luar.

Makna berkah dalam hidup memang bisa berbeda, namun sebenarnya hanya Allah lah yang memberikan kemudahan kebutuhan dalam hidup kita. Adapun sumber keberkahan yaitu dari doa, pergerakan dan segala bentuk panca jiwa yang ada. Jika semua itu berjalan dengan baik, mana ozon keberkahan akan saling berkesinambungan. Panca jiwa merupakan:

  • Keikhlasan
  • Keikhlasan adalah nyawa setiap perbuatan. Tanpa niat yang ikhlas dalam suatu perbuatan, ibarat badan tanpa nyawa. Saya kutipan dari KH Ahmad Suharto (pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1) seperti sabda Nabi saw. "sesungguhnya semua amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap manusia tergantung dari apa yang ia niatkan." Dalam artinya bahwasannya segala sesuatu yang kita lakukan itu berdasarkan niat dan diterima atau tidaknya amalan itu ditentukan oleh niat. Maka hendaknya memiliki niat yang baik dan lurus dan senantiasa memperbaruhi niat yang lebih baik dari sebelumnya agar tidak berbelok. Saat kita berniat baik maka Allah akan memperbaiki amalan kita. Ikhlas berarti tulus, tulus dalam melakukan apapun hanya mengharap ridho Allah tanpa mengharap imbalan dari siapapun.
  • Kesederhanaan
  • Sederhana bukan berarti pasif atau nerimo, dan bukan jika miskin atau melarat. Maksud sederhana disini seperti sederhana dalam berpakaian walaupun dia anak pejabat lalu ia berpakaian mewah, itu tidak boleh. Hendaknya berpakain yang sederhana saja. Di balik kesederhanaan ini terpancar jiwa besar, berani maju dan pantang mundur dari segala segi kehidupan. Saya kutip dari gontor.ac.id
  • Berdikari
  • Yaitu kemampuan santri dan santriwati dalam mengurus dirinya sendiri. Ini bukan hanya berarti bahwasannya seorang santri sanggup dalam belajar dan mengurus hidup sendiri. Tanpa mengaharapkan bentuk belas kasih dari orang lain.
  • Ukhuwah Islamiyah
  • Kehidupan di sebuah pesantren selalu diliutioleh persaudaraan. Karena segala peristiwa suka maupun duka yang dijalani bersama-sama dalam ukhuwah islamiyah. Saling membantu dan saling mengingatkan satu sama lain  
  • Kebebasan
  • Yaitu bebas dalam berfikir dan berbuat, serta bebas dalam menentukan masa depan. Bebas dalam melakukan hal-hal positif.

Dan juga keberkahan lain seperti:

  • Merasakan nikmat dan beramal soleh
  • Merasakan nikmatnya dalam beribadah tanpa merasa tertekan dalam   menjalankannya. Karena tidak adanya rasa tertekan sehingga ringan dalam melakukannya.
  • Kesabaran
  • Dengan adanya keberkahan maka orang-orang akan mudah bersabar dalam menghadapi segala ujian yang ada baik itu ujian dalam kebahagiaan ataupun kesulitan. Sudah di jelaskan dalam AlQur'an hendaklah kita menjadi orang yang sabar supaya kita dapat menjadi orang yang beruntung. Yaktu dalam surat Al-Imran ayat 200 "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung"
  • Bersyukur
  • Pesantren mengajari untuk selalu bersukur. Setiap dari acara selalu ada evaluasi dan bersyukuran, bersikap qanaah atau menerima semua apa yang diberikan oleh Allah tanpa keluh kesah. Bersyukur dengan mengakui sang emberi nikmat dan bagaimana mensyukuri nikmat-nikmat Allah tersebut. Kutipan dari buku ayat-ayat perjuangan.
  • Saling mengingatkan
  • Sesama saudara muslim hendaknya saling mengingatkan. Jika ada salah tau dari teman sekamar ataupun satu kelas yang imannya mulai goyah maka rangkulah ia dan ajaklah dia untuk kembali mendekatkan diri kepada Allah.

            Diatas merupakan beberapa keberkahan kehidupan di dalam pesantren. Keberkahan dapat didapaktan setiap orang bukan hanya orang-orang tinggal dipesantren saja. Dengan mendekatkan diri kepada Allah, menyukuri nikmatnya, sabar, ikhlas, sedekah dan rajin beribadah. InsyaAllah kita juga akan mendapatkan berkah dari Allah. Karena hanya Allah yang tau Hamba-Nya mana yang bersungguh-sungguh dan akan diberi ke berkahan hidup. Maka yang perlu kita lakukan hanyalah berusaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun