Cipagalo, Bandung (03/08/21) -- Pada masa pandemi ini masyarakat diharuskan menerapkan gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Saat ini masyarakat juga sangat menghindari untuk saling berjabatan tangan. Agar masyarakat selalu menjaga kebersihan diri dan rajin mencuci tangan dimanapun mereka berada, di tempat umum seperti di tempat makan, masjid, supermarket dan lainnya pasti selalu menyediakan hand sanitizer. Tetapi, di tempat umum kebanyakan menyediakan hand sanitizer menggunakan botol pump yang pemakaiannya harus di tekan langsung menggunakan tangan. Penularan Covid-19 bisa ditularkan melalui sentuhan, jika tangan kita menyentuh barang yang tidak steril kemudian kita lupa mencuci tangan saat makan, atau memegang mata akan berisiko terjadinya penyebaran COVID-19 melalui kontak sentuhan secara tidak langsung.
Mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melakukan KKN pulang kampung di Kota Bandung, menemukan solusi untuk permasalahan tersebut dengan meciptakan alat hand sanitizer otomatis dengan sensor jarak yang dapat digunakan tanpa sentuhan. Alat ini merupakan inovasi yang sangat bagus di masa pandemi, akan lebih baik jika di semua tempat umum menyediakan alat hand sanitizer otomatis. Alat ini diharapkan dapat mengurangi resiko penularan Covid-19 melalui kontak tangan. Untuk membantu warga di Desa Cipagalo alat hand sanitizer otomatis ini diserahkan kepada masjid di RT.04 Desa Cipagalo, Kabupaten Bandung.
Menurut penjaga masjid, alat hand sanitizer ini sangat membantu para jemaah masjid karena dapat menggunakan hand sanitizer dengan mudah tanpa harus disentuh oleh tangan, dan pemakaiannya juga lebih aman dan higienis.
