Mohon tunggu...
Bagus Vermont
Bagus Vermont Mohon Tunggu... Editor - Pengusaha umkm
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ahli Marketing. Tahu Teori Pareto. Mengerti Teknik SEO Google .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kreasi dan Kinerja serta Pelayanan & Portofolio Bapak Dewan Komisi A DPRD Jawa Timur: Yordan Batara Goa ST MSi bersama Rekan

19 Mei 2022   17:38 Diperbarui: 3 Juni 2022   17:58 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Bapak ibu dan Saudara sekalian....

Salam Kebangkitan Nasionalyang Pancasilais....

Surabaya,

-- Menanggapi penolakan pemakaman jenazah bayi non-muslim, Nabila Adriana Karenina, pada Jumat 6/8/2001 di Menganti Gresik, Yordan M. Batara-Goa, anggota komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur mengaku prihatin.

"Saya menyesalkan mengapa masih ada warga yang kesulitan untuk dimakamkan karena beda agama. Seharusnya pemerintah desa dan pemerintah Kabupaten mengantisipasi hal-hal seperti ini. Saya mendesak agar tiap desa dan perumahan menyediakan makam umum bagi semua warga semua agama. Jika desa atau perumahan tidak mampu menyediakan, pemerintah daerah setempat perlu menyiapkan tempat pemakaman umum di lokasi yang tidak terlalu jauh dari kediaman warga, agar tidak menyulitkan warga."kata Yordan yang Alumni ITS Sukolilo Surabaya Jawa Timur, jurusan Industrial Engineering ITS dan Alumni SMAN 5 Complex Wijaya Kusuma Surabaya CBD Surabaya Pusat Jatim, kepada beritajatim.com, Senin (9/8/2021).

Berdasarkan penjelasan Kepala Desa Menganti  yang dilansir dari beberapa media (7/8/2021), penolakan itu terjadi selain terkait perbedaan keyakinan, juga karena yang bersangkutan merupakan warga perumahan yang tinggal indekos dan bukan warga asli di desa setempat. Kepedulian Dewan PDI Perjuangan.

Selain itu, Kades menambahkan, ada aturan adat yang menjelaskan jika pemakaman itu memang diperuntukkan untuk umat Islam. Jadi warganya dan peraturan lama itulah yang melarang demikian. menurutnya, Perdes kalah sama dengan adat dulu-dulu. Bukti Kurangnya Pancasilais dan Tepo Seliro serta Toleransi antar umat Agama di Negara kita. Perlu Revolusi Pancasila dan Butir Butir Pancasila agar dihayati dan diterapkan dalam Bermasyarakat, berbangsa dan Bernegara.

Kepala Desa juga menegaskan bahwa sang bayi yang berusia 2 bulan itu adalah non muslim. Padahal itu pemakaman tersebut berdiri di atas tanah desa.Jasa Baik Bung Yordan Batara. Solusi Pemakaman. Solusi Rakyat. Mitra RCTI. Mitra Transtv. Berita Jawa Timur.

Berita BAMAG Surabaya. Yordan Juga Alumni SMPN 1 Pacar CBD Surabaya Pusat Jawa Timur, dan Pancasilais sejati. Ex Ketua GMKI Tegalsari Surabaya Jawa Timur.  Selalu Peduli dan Berbela rasa dan Melayani semua Rakyat, tanpa bedakan Suku dan agama.

bagus-permono-gendhut-immanuel-628624f1e8da207434760632.jpg
bagus-permono-gendhut-immanuel-628624f1e8da207434760632.jpg
Bapak Yordan Batara dan Innovator Surabaya.

Menanggapi bahwa sang bayi malang itu akhirnya mendapatkan tempat peristirahatan terakhir, di area Pemakaman Agama Kristen, di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Yordan M. Batara-Goa, yang juga Anggota BAMAG Gereja Surabaya dan Alumni SMP N 1 Pacar Surabaya Pusat, yang juga wakil sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu menyampaikan bersyukur bahwa Gresik masih ada tempat makam umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun