Mohon tunggu...
Bagus Taufik
Bagus Taufik Mohon Tunggu... Guru - Menulis

Motto hidup: buat apa hidup tanpa berguna bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pramuka, Suka, Cinta, dan Sahabat

20 April 2020   20:51 Diperbarui: 21 April 2020   19:53 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari pertamaku masuk sekolah di jenjang SMA kebetulan aku bersekolah di Sintang, pada hari itu rasa deg-degan muncul karena malu akan bertemu orang baru. Karena pada waktu itu aku adalah orang yang pendiam. Bersosialsasi? Itu hanya sebuah halusinasi

Hari-hari aku lalui seperti biasanya. Teman? Hanya beberapa. Dari kelas 7 sampai kelas 9 SMP teman ku itu-itu saja tapi aku bahagia sekali walau tak banyak teman hingga aku tak pernah suka terhadap lawan jenis.

Tapi, semuanya berubah! Pada hari jum'at dimana dihari itu seluruh siswa-siswi kelas 10 pramuka. Dihari itu aku Bahagia karena hari itu adalah hari dimana aku mengenal apa itu rasa cinta! Hmmm seperti nya bukan cinta, mungkin hanya suka aja.

Dimana jam pramuka dimulai dengan upacara yang dipimpin oleh pradana, lalu dilanjutkan dengan materi. Jujur awalnya saya tidak suka dengan pramuka yang panas-panasan, hidup dialam, dan membosankan, tapi semenjak materi pramuka ini dimulai semua berubah.
Pemateri pramuka tersebut ternyata perempuan, awalnya aku tidak terlalu memperhatikannya karena aku jarang tertarik kepada perempuan. Sahabatku berbisik "eh eh coba kau lihat pematerinya cantik, manis pula". Walaupun sahabatku berbisik seperti itu aku masih saja tidak tertarik melihat pemateri tersebut karena ketidak sukaan ku terhadap pramuka.

Tanpa tersadar tiba-tiba ada yang menarik ku, terasa lembut sekali tangan ini. Ternyata yang yang menarik saya adalah pemateri perempuan tersebut, tanpa sengaja aku melihat mukanya. DEGG.... Hati ini terasa bergetar tak seperti biasanya aku melihat perempuan. Perempuan ini cantik, manis, berkulit putih, dan bersuara lucu(tapi tetap saja kalau serius gak da lucu-lucunya_-). Kakak ini ternyata memperhatikan ku dari tadi mungkin karena aku tidak peduli dengan apa yang dia sampaikan.

Perempuan tersebut ternyata mengajak saya bermain game Bersama nya untuk mencontohkan kepada kawan-kawan lainnya. Aku merasa malu karena berada didepan tapi ada rasa Bahagia akhirnya aku bisa menemukan orang yang tak biasa dan perempuan tersebut bilang "jangan malu didepan kan ada kakak" haduhhh ingin terbang rasaya. Mulai saat itu aku sangat semangat mengikuti pramuka, sebenarnya karena ada perempuan itu sih hehe. Sampai-sampai aku rela menjadi bantara agar semakin dekat dengan perempuan tersebut.

Saat menjadi bantara aku semakin suka dengan pramuka ternyata pramuka tidak seburuk apa yang aku bayangkan, disitu saya mendapat banyak ilmu. Kalau tentang perempuan itu. Wo iya jelas kami sudah saling kenal dan semakin dekat. Hadueh, hari-hari ku paa saat kegiatan pramuka sangat Bahagia. Kami saling berbicara dan saling bersenda gurau.

Hari ke hari berlalu dan tak seindah yang ku bayangkan. Perlahan-lahan dirinya menjauh ntah kenapa. Aku berfikir sudahlah mungkin dirinya sudah menjaga perasaan orang lain Dan perlahan-lahan rasa suka yang hampir berkembang menjadi cinta itu mulai pudar dan hilang. Pada akhirnya aku tidak menyukai siapa siapa lagi.

Pada suatu kegiatan pramuka, sahabatnya datang kepada ku dan berkata "kok kau cuekin dia?" dan aku menjawab "lohh kok aku juga yang kena. Bukannya dia yang menjauh perlahan-lahan. lalu apa yang ingin kau bicarakan lagi?" sahabatnya menjawab "seandainya kau tau dia menjauh karena tak ada kepastian dari kau. Sebenarnya dia menyukai mu" dan aku menjawab "laahh aku mana tau, dianya juga tidak ada bilang kalau dia punya rasa yang sama seperi diriku" lalu sahabatnya pergi dengan kekesalan.

Akhirnya saya menemuinya dan meminta maaf karena ketidak pekaan diri ini dan aku mengungkapkan perasaan ku yang dulu suka dan sekarang sudah tidak terlalu menyukainya dan saya berkata akan berusaha lagi menyukai dirimu. hasilnya dia memaafkanku dan bertanya apakah kau mau tetap bersahabat seperti biasanya karena dia  rasa lebih nyaman bersahabat dari pada berpacaran, setidaknya kita sudah saling tau perasaan satu sama lain. Dan kau menjawab 'Aku pun setuju dengan permintaanya dan hari-hari kami lalui seperti selayaknya sahabat'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun