Mohon tunggu...
Bagus Rachmad Saputra
Bagus Rachmad Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Alumni Program Studi S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang

Penulis buku Kepemimpinan Pembelajaran Di Era Abad 21 (2020) dan Kumpulan Puisi Titik Balik (2020)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pola Pembelajaran Lama Dianggap Usang, Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Jadi Solusi

28 September 2022   20:15 Diperbarui: 28 September 2022   20:19 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai ujung tombak transfer pengetahuan, kegiatan pembelajaran di sekolah diharapkan semakin kreatif dan inovatif sesuai dengan perubahan dan tuntutan zaman. Cara pembelajaran lama yakni dengan metode konvensional yang dirasa kurang efektif diterapkan di era sekarang ini.

Ditambah dengan masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi guru untuk mencari strategi pembelajaran yang efektif diterapkan baik secara tatap muka maupun pembelajaran daring.

Menghadapi permasalahan guru tersebut, Tim pengabdian Departemen Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang menggelar kegiatan pendampingan.

Kegiatan pendampingan bertajuk pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif di tingkat Sekolah Dasar (SD) dilaksanakan di wilayah terluar Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan secara berkelanjutan dengan metode In-On-In sejak bulan Juli lalu hingga Oktober 2022 mendatang.

Ketua Tim Pengabdian, Desi Eri Kusumaningrum, M.Pd mengatakan sekolah perlu mendapatkan dukungan dan bantuan dari perguruan tinggi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah upaya membantu guru merancang media pembelajaran yang interaktif.

Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Desi itu menjelaskan kondisi dua sekolah yang menjadi mitra pengabdian yakni SD Negeri 1 Sentul dan SD Negeri 2 Sentul Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan.

Dimana kedua sekolah tersebut menjadi rujukan bagi masyarakat sekitar, sehingga sekolah membutuhkan pendampingan dalam meningkatkan keterampilan guru mengembangkan media pembelajaran interaktif. Hal ini bertujuan menarik minat belajar peserta didik agar tidak tertinggal dengan daerah lain.

dokpri
dokpri

Apalagi selama pandemi Covid-19 ketika pembelajaran dilakukan secara dalam jaringan (daring), guru hanya menggunakan aplikasi media sosial Whatsapp sebagai media pembelajaran.

Masalah itulah yang menurut Desi perlu mendapat perhatian khusus dari perguruan tinggi untuk membantu sekolah meningkat kualitas pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar peserta didik di daerah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun