Bandung -- Ada satu daerah yang menarik di kawasan Bandung yang terkenal dengan sebutan Desa Pariwisata. Daerah tersebut berada di RW 5 Kelurahan Babakan kota Bandung, Jawa Barat.
Disebut sebagai Desa Pariwisata karena banyak sekali wisata atau kebudayaan lokal yang ada di wilayah tersebut, salah satu contohnya Desa Pariwisata Tahu Cibuntu.
Desa Pariwisata Tahu Cibuntu sebenarnya bukan berasal dari Cibuntu seperti namanya, akan tetapi berasal dari RW 5 di Kelurahan Babakan.
"Kenapa disebut Tahu Cibuntu padahal bukan dari daerah Cibuntu? Karena ternyata daerah yang namanya Cibuntu itu ternyata sangat luas dan daerah ini masih termasuk kedalamnya," Tutur Pak Bejo selaku ketua RW 5 di Kelurahan Babakan.
Ada banyak sekali pabrik-pabrik yang memproduksi Tahu untuk keperluan ekspor keluar daerah. Setiap blok pasti ada sebuah pabrik Tahu.
Tidak mau meninggalkan kesempatan berharga ini, kami mahasiswa KKN Tematik UPI kelompok 48 berencana untuk membuat sebuah film dokumenter bertemakan Tahu.
Film yang kami produksi adalah sebuah film dokumenter pendek berjudul "Si Anak Ingin Tahu". Film tersebut kami garap atas kerjasama dengan SDN 126 Babakan serta beberapa pabrik-pabrik Tahu di daerah Kelurahan Babakan kota Bandung.
Film tersebut mengisahkan tentang kehidupan seorang anak sekolah yang mempunyai banyak keingintahuan, belajar membuat anyaman tutup Tahu serta mengenalkan tradisi pembuatan Tahu didaerah tersebut.
Tujuan dari pembuatan film pendek tersebut adalah untuk memperkenalkan Desa Pariwisata Tahu Cibuntu kepada khalayak ramai.
Ditambah lagi, kegiatan tersebut dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan tradisi atau budaya mengenai pembuatan tahu di daerah tersebut kepada anak-anak.
Dengan suksesnya kegiatan tersebut banyak sekali dukungan yang kami terima selama kegiatan tersebut berlangsung..
Oleh karena itu, kami berterimakasih kepada pihak kelurahan serta pihak RW 5 yang mengenalkan kepada kami beberapa macam kebudayaan didaerah tersebut.
Tidak lupa juga kepada pihak SDN 126 Babakan yang juga ikut membantu dalam penyusunan film pendek tersebut.
Semoga kita dapat terus menjaga serta melestarikan tradisi ini turun temurun kepada anak cucu kita nantinya.
