Banyak sekali game FPS yang sudah kalian kenali semenjak masa kanak kanak kalian hingga saat ini. Terutama, game FPS sendiri banyak digemari oleh kalangan remaja dan anak anak. Tak heran, banyak sekali ajang ajang yang terus dilakukan baik dari pihak developer maupun investor yang ingin suatu permainan menjadi ajang yang bias akita sebut sebagai eSports.
Di tahun lalu, kita pasti tahu game yang sangat popular diantaranya Point Blank, Counter Strike, dan lain lain. Kebanyakan dari mereka lebih dominan ke laki laki dalam game tersebut. Suatu bidang olahraga tidak bisa hanya laki laki yang dapat menikmati rasanya menyatukan dalam satu tim dan bertarung di ajang turnamen ternama. Seorang sosok perempuan juga seharusnya juga terlibat dalam hal tersebut.
Dengan datangnya game Valorant, banyak orang orang penasaran dengan game tersebut. Valorant tersendiri adalah game FPS yang menurut saya sekilas gabungan antara Overwatch dan Counter Strike. Game ini membawa suasana desain yang kartunis yang memanjakan mata untuk sering bermain dengan game tersebut.
Tak heran, dari perilisan BETA yang dimulai pada tanggal 7 April, banyak dari pemain pemain Counter Strike khususnya para streamer terkenal yang mulai mencoba dan mencicipi terlebih dahulu game Valorant tersebut. Pada tanggal 21 Mei sendiri, RIOT Games sendiri mengumumkan bahwa game "Valorant" sendiri akan segera rilis dan dibuka untuk umum pada tanggal 2 Juni 2020.
Pada perilisan awal, banyak dari pemain dari game FPS lain seketika berpindah alih ke Valorant, salah satunya adalah "TenZ". TenZ sendiri sudah lama menginjak Counter Strike dan sudah menjalani beberapa ajang turnamen ternama tetapi dengan hasil yang kurang memuaskan. Banyak dari mereka yang karir nya buruk di game FPS terdahulu yang sekarang sudah jadi seorang legenda di game Valorant itu sendiri.
Valorant adalah game First Person Shooter yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Riot Games, untuk Microsoft Windows. Teaser pertama dengan codename Project A pada Oktober 2019, game ini memulai periode beta tertutup dengan akses terbatas pada 7 April 2020, diikuti dengan rilis resmi pada 2 Juni 2020. Pengembangan game dimulai pada 2014. Valorant mengambil inspirasi dari seri Counter-Strike penembak taktis, meminjam beberapa mekanik seperti menu beli, pola semprotan, dan ketidaktepatan saat bergerak.
Pemain bermain sebagai salah satu dari satu set Agen, karakter yang dirancang berdasarkan beberapa negara dan budaya di seluruh dunia. Dalam mode permainan utama, pemain ditugaskan untuk menyerang atau bertahan tim dengan masing-masing tim memiliki lima pemain di dalamnya. Agen memiliki kemampuan unik, masing-masing membutuhkan biaya, serta kemampuan pamungkas unik yang membutuhkan pengisian melalui pembunuhan, kematian, bola, atau tujuan. Setiap pemain memulai setiap putaran dengan pistol "klasik" dan satu atau lebih serangan "kemampuan tanda tangan". Biaya senjata dan kemampuan lainnya dapat dibeli menggunakan sistem ekonomi dalam game yang memberikan uang berdasarkan hasil ronde sebelumnya, setiap pembunuhan yang menjadi tanggung jawab pemain, dan semua tujuan yang diselesaikan.Â
Permainan memiliki bermacam-macam senjata termasuk senjata sekunder seperti pistol samping dan senjata utama seperti senapan mesin ringan, senapan, senapan mesin, senapan serbu dan senapan sniper. Ada senjata otomatis dan semi otomatis yang masing-masing memiliki pola menembak unik yang harus dikendalikan oleh pemain agar bisa menembak dengan akurat. Saat ini menawarkan 19 agen untuk dipilih. Mereka adalah Brimstone, Viper, Omen, Cypher, Sova, Sage, Phoenix, Jett, Raze, Breach, Reyna, Killjoy, Skye, Yoru, Astra, KAY/O, Chamber, Neon, dan Fade.
