Pasar tradisional selalu memukau sepanjang zaman, sebagai obat kerinduan akan kampung halaman.
Berjejer kuda menikmati rumput dari jerih payah bekerja, sembari menunggu penumpang pulang dari berkarya.
Penumpang bercanda dibelakang, pak kusir diam hanya mendengarkan. Seorang nenek dengan cucu-nya terlihat tenang, tibalah pada perkiraan yang di namakan tujuan, " pak kusir di balai desa kita turun "lirih suara nenek terdengar, kuda puluhan tahun itu mengerti dan berhenti, tanpa menunggu kusir beraksi, suatu bakat turun temurun dari bekerja bertahun-tahun.
Salam hangat
Bagus Firmansyah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!