Mohon tunggu...
Bagus Firmansyah
Bagus Firmansyah Mohon Tunggu... Guru - Menyukai membuat video dokumenter, autopainting, fishery dan tanaman.

Menyukai membuat video dokumenter, autopainting, fishery dan tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Andong & Nenek

2 Desember 2017   17:05 Diperbarui: 2 Desember 2017   17:20 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pasar tradisional selalu memukau sepanjang zaman, sebagai obat kerinduan akan kampung halaman.

Berjejer kuda menikmati rumput dari jerih payah bekerja, sembari menunggu penumpang pulang dari berkarya.

Penumpang bercanda dibelakang, pak kusir diam hanya mendengarkan. Seorang nenek dengan cucu-nya terlihat tenang, tibalah pada perkiraan yang di namakan tujuan, " pak kusir di balai desa kita turun "lirih suara nenek terdengar, kuda puluhan tahun itu mengerti dan berhenti, tanpa menunggu kusir beraksi, suatu bakat turun temurun dari bekerja bertahun-tahun.

Salam hangat

Bagus Firmansyah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun