Mohon tunggu...
Bagus Kurniawan
Bagus Kurniawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UAJY

Jalan melayang angin menerpa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korean Wave atau Hallyu, Sebuah Penetrasi Budaya Didukung Teknologi atau Sebaliknya?

1 Desember 2020   16:53 Diperbarui: 1 Desember 2020   17:11 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hallyu atau Korean Wave sebuah produk budaya populer saat ini/Soompi

Mengapa demikian? Karena di Kabupaten banyak berdiri pabrik rambut palsu atau wig dan bulu mata palsu yang dikelola warga negara Korea Selatan.

Berbagai ragam dan bentuk rambut dan bulu mata palsu diproduksi di Kabupaten Purbalingga.

Rambut palsu dan bulu mata palsu itu tidak dijual di Indonesia namun di ekspor ke berbagai negara. Tidak hanya ke Korea Selatan saja namun juga merambah ke negara-negara lain di Asia dan Eropa.

Bila produk tersebut di pasarkan ke Korea Selatan atau Jepang misalnya, kita akan banyak menemui anak-anak muda dengan dandanan yang modis.

Mereka mengenakan pakaian mulai baju, jaket, sepatu hingga rambut palsu beraneka macam yang menarik dan tengah ngetren saat itu.

Dari sisi bisnis, meski produk rambut dan bulu mata palsu yang ada di Purbalingga dikenal berkualitas baik. Namun oleh pengelola persaingan global produk seperti ini semakin sengit di pasaran. Produk yang dihasil harus bersaing dengan produk serupa asal China dan India yang dari sisi harga lebih murah, namun dari sisi kualitas lebih baik dari Purbalingga.

Ini merupakan salah satu produk global di bidang fashion yang terus berkembang selain produk garmen dengan merk-merk ternama.

Jita juga harus turut bangga, bahwa rambut palsu atau bulu mata palsu yang dipakai artis-artis Korea Selatan itu adalah produk adari Indonesia.

Referensi
Tishu, Daya Kishan, International Communication, Goldsmith College, (2002) University of London

Kamalipour, Yahya R., anda Rampal Kuldip R. (ed), The Globalization of Corporate Media Hegemony, Suny Series in Global Media Studies, State University of New York Press, 2003.

kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun