Mohon tunggu...
Bagus Tri Prastyo
Bagus Tri Prastyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemelajar

Mengarsipkan rasa lewat setapak kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kebunmu Ditemani Layu Dan Riuh

27 Mei 2023   04:44 Diperbarui: 27 Mei 2023   04:55 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada persimpangan harap
lelah singgah meruah
belenggu tanya menggema,
hening pecah; porak poranda

Pesimisme tumbuh serupa gulma
liar dan tak mampu tuk diterka.
Mengultimatum kecamuk rasa;
"Bolehkah aku ingin secepatnya—sesingkatnya saja?"

Kidung pilu kian menggemuruh
pekat mendung pun tak terbendung,
hujan runtuh pada ufuk matamu
menenggelamkan d(iri)mu— melarungkan egomu.

Tetaplah tuk menyemai kebunmu
walau tak semua kan tumbuh dan lebih dulu layu
namun akan segera menjelma tunas-tunas baru,
lalu di antaranya perlahan mekar berbunga indah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun