Mohon tunggu...
Zulfikri SN
Zulfikri SN Mohon Tunggu... Pensiunan Kehutanan Bengkulu -

jika mengeluh bukan solusi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Gelitik Menuju Pilkada 2018

3 Maret 2018   17:43 Diperbarui: 8 Maret 2018   18:01 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari @Radio Elshinta

                                                                                                                      

Setelah melaui proses verifikasi administrasi pencalonan dan pemeriksaan kesehatan, akhirnya KPUD menetapkan Pasangan Calon yang memenuhi syarat untuk mengikuti kontestasi Pilkada Serentak 2018  di 17 Provinsi, 115 Kabupaten dan 39 Kota.

Dibalik gegap gempitanya perhelatan Pilkada Serentak 2018, bermunculan cerita menggelitik dan mengagetkan.  Partai Politik seperti kelabakan, tidak terencana dan terpaksa mempersiapkan Paslon yang akan diusungnya. Faktanya, terlepas dari berbagai faktor yang menjadi penyebabnya, penentuan Paslon dari Parpol (gabungan Parpol) tersebut dilakukan seperti balapan  dengan tenggat waktu pendaftaran  ke KPUD setempat, yaitu tanggal 10 Januari 2018.

Tahun 2018 ada 3 Pilkada Provinsi Saya anggap menarik untuk dikemukakan di sini, yaitu: 

1.  Pilkada Jawa Timur

Awalnya koalisi PKB dan PDIP dengan 39 kursi DPRD mengusung pasangan calon Syaifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas. Tetapi dalam perjalannya, Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas harus berpisah, setelah beredarnya  foto yang kemudian viral dan dapat menimbulkan matter of perseption di tengah masyarakat. Tidak berlebihan, jika Sekjen PDIP Hasto Kristianto menganggapnya sebagai upaya pembunuhan karakter terhadap calon yang diusungnya. Menjelang akhir pendaftaran, Gus Ipul dipasangkan dengan Puti Guntur Soekarno, anggota DPR RI fraksi PDIP yang berasal dari salah satu dapil Jawa Barat.

Begitu juga dengan rencanan koalisi Gerindra, PKS dan PAN yang memiliki 26 kursi untuk membentuk poros baru, berujung bubar dan menentukan jalan sendiri-sendiri. Gerindra dan PKS merapat ke kubu  Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno. Sedangkan PAN, bergabung ke koalisi Demokrat, Golkar, Nasdem dan Hanura yang mengusung Khofifah Indar Parawansa–Emil Elestianto.

2. Pilkada Sumatera Utara

Partai Nasdem sebelumnya, pada Minggu 12 Nonember 2017 secara resmi telah mendeklarasikan dan memberikan dukungannya kepada petahana sekaligus Ketua DPW Nasdem Provinsi Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi sebagai Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara. Menjelang akhir pendaftaran ke KPUD Sumatera Utara, Nasdem mengalihkannya kepada pasangan calon Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yang telah diusung oleh PKS, Hanura,  Golkar, PAN dan  Gerindra

Sedangkan PDIP, hampir saja gagal mencalonkan kadernya sendiri, Djarot Saiful Hidayat yang menggandeng Sihar PH Sitorus, jika tidak mendapatkan suntikan 4 kursi dari PPP. Kekalahan di Pilgub DKI bersama Basuki Tjahaja Purnama, membuat Djarot Saiful Hidayat harus mengadu peruntungan di Pilkada Sumatera Utara.

3  Pilkada Jawa Barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun