Mohon tunggu...
Muhammad Bagir
Muhammad Bagir Mohon Tunggu... Penulis - Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Mau nulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hari Kedua Liburan di Turki: Mengunjungi Museum Arkeologi Ephesus

11 Juni 2021   20:00 Diperbarui: 11 Juni 2021   20:16 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Library of Celsus (Dok. Pribadi)

Sebelum memasuki hari kedua, kami bermalam di sebuah penginapan pinggir jalan yang berada di kota Bursa. Kami segera beristirahat di kamar masing-masing. Namun, saya menghabiskan waktu malam di depan hotel guna menikmati udara sembari menghisap rokok Gudang Garam Signature Filter bawaan dari DKI Jakarta. 

Saat itu, pertama kalinya saya baru menyadari ada perbedaan antar berbagai negara terkait perubahan warna langit dengan waktu yang bergerak pada jam dinding atau semacamnya. Hal itu saya ketahui ketika jam menunjukkan pukul 19:30 waktu bagian Turki, sementara langit kota Bursa masih terang. 

Kegelapan baru hadir saat memasuki pukul 8 malam, hawa yang semakin dingin pun ikut menyertai. Sajian kopi hitam panas menjadi satu-satunya yang ada di pikiran untuk diminum. Karena itu, saya memesan ke pelayan di kafe hotel segelas Americano. Meski rasa kopi dari Indonesia jauh lebih enak, saya berusaha menghargai kopi dari Turki dengan menghabiskannya secara terpaksa. 

Tak selang beberapa lama, saya kembali ke kamar untuk rehat sejenak demi kesegaran tubuh yang diperlukan guna berwisata esok hari.

Museum Arkeologi Ephesus

Pagi menyambut ketika kami sedang kerepotan membawa belasan koper untuk dimasukkan ke dalam bagasi bus. Kami hanya menginap sehari karena banyak destinasi wisata yang harus dikunjungi, dan itu berada di berbagai kota. Ryan, pemandu wisata kami yang berasal dari Indonesia, menjelaskan di dalam bus bahwa kami akan berangkat menuju Ephesus. Yakni sebuah kota kuno peninggalan masa Yunani Klasik yang kemudian hari dikendalikan Kekaisaran Romawi. 

Sebagaimana tercatat dalam beragam buku dan manuskrip sejarah, bangsa Yunani dan bangsa Romawi sempat menguasai Ephesus yang kini berada di pangkuan negara Turki. Mungkin dapat dikatakan kota itu telah terpengaruh Dunia Yunani-Romawi. 

Istilah tersebut mengacu kepada wilayah atau negara tertentu yang terpengaruh oleh bahasa, budaya, pemerintahan, dan agama Yunani serta Romawi Kuno. Baik secara historis maupun kultural. Kota Ephesus kemudian hancur akibat gempa bumi serta peperangan pada masa lampau, dan sekarang hanya tersisa artefaknya.

Jihan juga memberitahu kami bahwa Ephesus era klasik merupakan salah satu kota yang menjadi tempat pertemuan besar bagi umat Kristen di dunia. Karena itu, saya tidak heran ketika mengunjungi sebuah restoran yang dipenuhi simbol suci agama Kristen.  Selain pengaruh Kekristenan, ada pula pengaruh Yunani-Romawi yang secara bergantian menguasai Ephesus. Sehingga, mungkin dapat dikatakan terjadi proses asimilasi antar beberapa kepercayaan tersebut. 

Dewa-dewi mitologi Yunani-Romawi begitu mudah ditemukan dalam berbagai objek historis yang berada di Museum Arkelogi Ephesus. Kami perlu berjalan sekitar 4 kilometer untuk menelusuri jejak-jejak kejayaan peradaban Ephesus masa lampau. Sungguh sangat banyak benda-benda bersejarah di sana, sekaligus papan informasi yang berisi penjelasan objek tertentu pada setiap peninggalan purbakala. Sembari berjalan, Jihan juga memberikan gambaran mengenai apa saja yang kami lihat di reruntuhan kota Ephesus. 

Pada masa lampau, secara umum kota tersebut merupakan pusat perdagangan dan perpolitikan. Keberadaan bangunan yang digunakan untuk urusan politik (bouleuterion) masih bertonggok di sebelah kanan sesaat kami baru masuk ke Museum Arkelogi Ephesus. Di seberang gedung itu, terdapat pasar atau Agora yang sangat luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun