Hari Pertama Liburan di Turki: Dari Istanbul ke Masjid Agung Kota Bursa

Tulisan nasib menyeret saya pergi ke Turki. Dengan keputusan penuh, saya menerima dengan senang hati. Pada 13 Mei 2021 atau hari kedua bulan lebaran, saya berangkat bersama keluarga besar yang dibimbing seorang pemandu wisata. Keberadaan kami di pesawat cukup lama, sekitar 11 jam. 

Demi mengurangi rasa bosan dalam perjalanan, saya meminum sebuah obat yang dapat membuat cepat ngantuk sehingga terasa cepat sampai di negara tujuan. 

Sekitar tiga jam sebelum mendarat, saya baru terbangun dari tidur. Saya memakai sisa waktu yang ada untuk menunggu dan menikmat layanan maskapai penerbangan Turkish Airlines. 

Memasuki waktu subuh di Turki, kami sampai di Istanbul Grand Airport atau Bandar Udara Istanbul. Tempat itu disebut sebagai salah satu bandara terbesar di dunia. 

Ya, memang tampak sangat besar dan megah. Langit-langit bangunan sangat tinggi. Ruang-ruang di dalam bandara juga terlihat luas dan terawat. 

Sebagaimana di tempat-tempat strategis lainnya, beberapa perusahaan multinasional berada di bandara tersebut. Seperti Gloria Jean’s, Burger King, dan Vodafone. 

Beberapa korporasi asal Turki juga ikut menyertai para pesaing asing, di antaranya Turkcell dan Turk Telekom. Namun, saya tak merasa kagum ataupun terpesona. 

Kecenderungan jiwa justru lebih tertarik untuk memperhatikan bagaimana para porter berusaha memperoleh pemasukan dengan menawarkan jasa mereka. Juga, terhadap para pekerja lainnya.

Selagi menunggu bus datang, kami membeli beberapa gelas kopi dari sebuah toko roti bernama Simit Sarayi. Hampir semua anggota keluarga lelah dan membutuhkan asupan kafein. 

Pasalnya, perjalanan wisata akan dimulai terlebih dahulu sebelum beristirahat di hotel sebagaiman tertera di jadwal tur. Setelah menunggu 1 jam, bus akhirnya datang dan kami berangkat menelusuri negara Turki.