Mohon tunggu...
Bagas Satrio Pamungkas
Bagas Satrio Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka musik subkultur dll

Selanjutnya

Tutup

Money

Memanfaatkan Potensi Ekonomi sebagai Salah Satu Strategi Pandemic Recovery

22 Juni 2022   19:47 Diperbarui: 22 Juni 2022   19:54 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemi Covid-19 melumpuhkan hampir semua aktivitas di Indonesia, terutama perekonomian. Pertumbuhan ekonomi nasional yang negatif pada triwulan I dan II tahun 2020 merupakan implikasi dari peristiwa tersebut. Berbagai program stimulus pemerintah dan kebijakan lainnya terus digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi guna mengembalikan kondisi perekonomian nasional yang normal. 

Menurut perkiraan untuk tahun 2021, ekonomi Indonesia akan tumbuh lagi sebesar 5,3%. Untuk mencapai harapan tersebut, artikel ini mengkaji berbagai faktor untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang harus dilaksanakan pemerintah untuk beradaptasi dengan tahap perkembangan pemulihan pandemi.

Seperti yang kita ketahui bahwa situasi yang diakibatkan pandemic covid-19 sangatlah membuat gusar dan menjadikan aspek ekonomi bangsa terpuruk, baik untuk kalangan atas maupun kalangan menengah dan bawah.

Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh Antonius Purwanto pada artikel online  kompas, tidak hanya Indonesia yang mengalami resesi, tetapi juga China, Vietnam, dan Taiwan pada tahun 2020. 

Keterpurukan ini terjadi akibat pembatasan mobilitas atau wilayah yang mengakibatkan banyak pekerja diberhentikan. Tidak berhenti di situ, Perusahan baik mikro maupun makro terkena dampaknya.

Dikutip dari artikel SMERU, dilansir bahwa Dalam menghadapi krisis ekonomi ini, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah paket stimulus fiskal skala besar melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dalam aspek jumlah anggaran pemerintah yang diperuntukkan untuk mengurangi dampak negatif dari pandemi COVID-19, Indonesia berada pada peringkat lima besar dari negara-negara di wilayah Asia Pasifik (ADB, 2021). 

Pada tahun 2020, Pemerintah Indonesia mengalokasikan sekitar Rp 695,2 triliun (sekitar US$ 49 miliar) untuk PEN. Oleh karena krisis masih berlangsung, pada bulan Februari 2021 Pemerintah Indonesia kembali mengumumkan alokasi anggaran senilai Rp 699,43 triliun (sekitar US$ 49,3 miliar) untuk melanjutkan keberlangsungan program PEN (Kemenkeu, 2021). 

Menurut saya langkah yang tengah diambil oleh pemerintah sudah sangat tepat dikarenakan pandemic yang tak kunjung usai dapat mengakibatkan kesengsaraan bagi masyarakat Indonesia.

Permasalahan yang ada mengharuskan kita sebagai generasi muda penerus bangsa untuk senantiasa terus berkreasi dengan kreatif dan inovatif. Banyak yang bias kita lakukan untuk membantu perekonomian keluarga kita. 

Sebagai contoh apabila kedua orang tua kita memiliki bisnis offline yang kerap mengandalkan keluar rumah, sudah semestinya kita membantu mereka dengan mengenalkan mereka kepada platform digital. Hal ini bias sangat membantu keluarga kita menopang ekonomi keluarga dan membantu menjaga kesehatan kedua orang tua kita.

Berdasarkan arikel yang ditulis humas FEB yang berjudul “Strategi Pemulihan Ekonomi dari Praktisi, Akademisi, dan Pemerintah di Masa Pandemi COVID-19”, Pada triwulan I tahun 2021, pertumbuhan ekonomi makro Indonesia akan mengalami pertumbuhan negatif, namun secara keseluruhan trennya meningkat atau membaik dibandingkan tahun sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun