Mohon tunggu...
Bagas Prabowo Adi
Bagas Prabowo Adi Mohon Tunggu... Penulis - Teologi | Pemuridan

Studying at Surakarta Christian University, Faculty of Theology | Instagram : @bagasprabowo

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Saat Teduh, Seberapa Penting?

3 Agustus 2020   21:20 Diperbarui: 3 Agustus 2020   22:01 1670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: worldchallenge.org

Seorang bayi yang baru lahir masih sangat rentan dan tidak memiliki energi yang cukup kuat untuk menopang dirinya sendiri. Seorang bayi yang baru lahir membutuhkan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuhnya seperti kita tahu bahwa bayi membutuhkan asi. 

Asi menjadi makanan utama bagi bayi yang baru saja lahir kedunia. Dalam beberapa kasus bayi yang baru lahir mungkin ada yang tidak mendapatkan asi dari ibunya karena alasan tertentu. Namun, tetap saja seorang bayi membutuhkan susu atau pengganti asi bagi tubuhnya.

Nah, analogi di atas bisa menjadi jawaban dari judul kita minggu ini. Selayaknya seorang bayi yang baru lahir tentu kita membutuhkan nutrisi bagi tubuh jasmani kita. 

Dalam hal ini seorang yang telah lahir baru pun sangat membutuhkan asupan nutrisi bagi tubuh rohani yang baru. Jika seorang bayi membutuhkan asi atau susu untuk membuatnya tetap hidup, begitu pula kita yang telah lahir baru juga membutuhkan Firman Tuhan untuk tetap hidup.

Mungkin ada teman yang bertanya "Lalu apa bedanya Bible Reading dengan Saat Teduh?" Pertanyaan ini akan kita bahas pada artikel selanjutnya. Kali ini kita akan berfokus pada saat teduh dan membahas beberapa poin di bawah :

1.       Mengapa harus Saat Teduh?

Seperti analogi yang disampaikan diatas bahwa seorang bayi membutuhkan asupan nutrisi, begitu pula orang yang telah dilahir-barukan. Namun, selain itu saat teduh merupakan media untuk memperkuat relasi kita dengan Tuhan. 

Selayaknya seorang bayi ketika disusui oleh ibunya, tentu akan terjadi ikatan batin yang semakin kuat diantara keduanya. Begitu pula orang yang melakukan saat teduh, maka ikatan batin terhadap Penciptanya akan semakin kuat. 

2.       Bagaimana melakukan Saat Teduh?

Seperti kata yang digunakan yaitu Saat Teduh berarti kita menyediakan waktu khusus untuk teduh sejenak selama beberapa menit. Dalam waktu teduh tersebut kita bisa memulai dengan memuji Tuhan atau membaca 1-2 perikop dalam Alkitab. 

Dalam saat teduh usahakan memilih waktu pagi hari pukul 5 atau 6 pagi dan tempat yang sunyi. Mengapa pagi hari? Kita bisa mencontoh Tuhan Yesus yang selalu memilih pagi hari untuk berdoa (Lih. Mrk 1:35). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun