Mohon tunggu...
Bagas Muhamad S
Bagas Muhamad S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Representasi Wanita Single Parent dalam Film "Yang Tak Tergantikan"

12 Januari 2022   18:12 Diperbarui: 12 Januari 2022   18:56 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Yang Tak Tergantikan (Instagram @disneyplushotstarid)

Film movie "Yang Tak Tergantikan" merupakan film bergenre keluarga, yang menceritakan kisah seorang wanita single perent bernama aryani (Lulu Tobing)  yang harus berjuang sendiri merawat, mendidik dan membesarkan ketiga anaknya yang memiliki karakter berbeda-beda serta memiliki permasalahan yang berbeda-beda juga.

Stuart Hall dalam bukunya Representation : Cultural Representations and Signifying Practices (1997) menjelaskah bahwa
Representasi adalah tindakan menghadirkan atau menggambarkan sesuatu baik peristiwa, orang, maupun objek lewat sesuatu yang lain di luar dirinya, biasanya berupa tanda atau symbol.

Ananta Putra dalam artikelnya yang berjudul Representasi Single Perent Dalam Film Susah Sinyal yang dimuat didalam jurnal channel Vol 7, no 2 (2019) menyatakan bahwa Film merupakan suatu karya seni untuk memberikan gambaran kepada publik tentang kehidupan seseorang. 

Film dapat merekam sebuah realitas keadaan suatu tempat dan budaya yang terjadi. Film merupakan bayangan yang diangkat dari suatu kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang selalu menimbulkan adanya kecenderungan antara film dengan
dunia nyata. Representasi juga tidak lepas dari stereotip.

Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana film "Yang Tak Tergantikan" Merepresentasikan sosok wanita single perent yang membantah sterotipe - stereotip negatif terhadap wanita single perent.

Dalam Film Yang Tak Tergantikan terdapat stereotip wanita single perent yang di bantah dalam film ini, yaitu : wanita single perent memiliki sifat emosional dan wanita single perent lemah dalam menjalankan kedua perannya sebagai ayah dan ibu.

Cerita dalam film ini berawal dari Aryati seorang ibu tunggal yang berpisah dari suaminya, sehingga Aryati harus membesarkan dan mendidik ketiga anaknya yang sudah beranjak remaja. Aryati bekerja sebagai supir taksi online untuk memenuhi kebutuhan ketiga anaknya yaitu Bayu, Tika dan Kinanti.

Singkatnya,  dalam film ini permasalahan mulai muncul ketika aryati sedang mengantarkan sekolah Tika dan Kinanti, Secara tiba tiba kinanti bertanya mengenai alasan mengapa aryati harus pisah dengan suaminya (ayah kinanti), Aryati terdiam lalu sesampainya di depan sekolahan Tika dan Kinanti turun dari mobil, kinanti memberikan surat kecil kepada aryati yang bertuliskan harapannya agar ayah dan ibu nya dapat bersatu kembali tinggal satu rumah.

Seiring berjalannya waktu kinanti mengetahui alasan mengapa Aryati ibunya harus berpisah dengan ayahnya,  itu karena ayahnya sering jalan dengan wanita yang lebih muda, kinanti mengetahuinya dari teman sekelasnya yang melihat ayahnya sedang bermesraan dengan wanita yang lebih muda di mall. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun