Sekarang ini, isu lingkungan sedang menjadi topik hangat untuk jadi bahan perbincangan. Masalahnya, sekarang kita sudah bisa merasakan dampak dari pemanasan global, contohnya muncul istilah kemarau basah yang sampai bulan Juni ini, harusnya mengalami kemarau namun masih bisa mengalami hujan.Â
Kemudian hawa panas yang menyengat pada siang hari, kabut polusi udara, dan kualitas hidup yang menurun. Lalu, bagaimana dampaknya terhadap perindustrian yang saat ini sudah berjalan, terutama untuk industri pangan?
Isu tentang lingkungan, memang sangat sensitif terhadap industri pertambangan, energi, dan otomotif. Kelihatannya isu ini hanya menyangkut kepada tiga industri besar tersebut, tapi nyatanya, industri pangan pun juga ikut andil terhadap dampak lingkungan.
Memang, dirasa untuk industri kecil dirasa tidak berdampak secara signifikan, lalu bagaimana jika banyak industri kecil yang bekerja di waktu yang sama dan juga melepaskan gas rumah kaca ke lingkungan?
Saat ini, industri pangan juga sudah terkena dampak dari adanya update dari standar-standar yang digunakan, seperti standar ISO 9001:2015/Amd. 1:2024 yang sudah menambahkan informasi mengenai komitmen manajemen terhadap perubahan iklim, kemudian dilanjut dengan ISO 22000:2018/Amd 1:2024 yang juga menambahkan isu tentang perubahan iklim. Jadi sebetulnya, isu perubahan iklim ini sudah menjadi isu bersama dan lintas industri.
Sekarang, dikabarkan akan ada update standar terbaru untuk ISO 9001 di tahun 2026. Versi baru ISO 9001 yang akan rilis tahun 2026 ini bukan cuma sekadar update biasa. Ini adalah sinyal jelas bahwa standar mutu global makin serius menanggapi isu perubahan iklim.Â
Jadi, untuk kita yang sudah punya atau sedang merintis usaha di industri makanan, terutama yang produknya masuk kategori SNI wajib seperti contohnya air minum dalam kemasan (AMDK), kopi instan, tepung terigu, kecap, gula kristal putih, atau minyak goreng sawit, perubahan ini adalah panggilan untuk berbenah dari sekarang.
Kita tidak bisa lagi hanya fokus pada kontrol mutu yang konvensional. Isu lingkungan dan keberlanjutan kini harus jadi bagian dari sistem manajemen mutu yang terintegrasi.
Tentu tahun depan akan menjadi tantangan besar untuk industri pangan. Selain memikirkan tentang mutu produk, nantinya harus mulai memikirkan tentang peluang dan risiko sebuah proses terhadap lingkungan, serta komitmen manajemen untuk mulai menganalisa dampak operasionalnya terhadap lingkungan seperti dengan menghitung carbon footprint.
Oleh karena itu, memahami sejak dini arah perubahan ISO 9001:2026 adalah langkah strategis yang tidak bisa ditunda.